BAB II
PEMBAHASAN
Syirik Dan Macam-Macamnya
Allah telah mengambil persaksian dari anak keturunan Adam supaya
mereka mengesakan-Nya dalam beribadah. Artinya ialah agar mereka hidup di atas
aqidah tauhid dan menjauhkan diri dari dosa syirik. Hat ini dilakukan agar umat
manusia, anak keturunan Adam tidak berdalih dean berkelit di hadapan Allah pada
hari kiamat nanti.
Allah berfirman dalam kitab-Nya:
واذ اخذ ربك من بني ادم من ظهورهم ذريتهم
واشهد هم على انفسهم الست بربكم قالوابلى شهدنا ان تقولوايوم القيامةاناكناعن
هاذاغافلين-اوتقولواانمااشرك اباؤنامن قبل وكناذريةمن بعدهم افتهلكنا بمافعل
المبطلون (الاعراف )
Dan (ingatlah), ketika Rabbmu mengeluarkun keturunan anak-anak Adam
dari sulbi mereka dan Allah mengambil persaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): “Bukankah Aku ini sesembahanmu?” Mereka menjawab: “Betul!” (Engkau
adalah sesembahan kami), Kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu)
agar di hari kiamat nanti kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam)
adalah orang-orang lengah terhadap hal ini (mengesakan Allah), atau agar kamu
tidak mengatakan: “Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan
Allah sejak dahulu, sedangkan kami ini adalah anak-anak keturunan yang datang
sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan
orang-orang yang sesat dahulu. (al-A’raf: 172-173)
A.
Definisi Syirik
Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah pada perkara
yang merupahan hak istimewa-Nya. Hak istimewa Allah seperti: Ibadah, mencipta,
mengatur, memberi manfaat dan mudharat, membuat hukum dan syariat dan
lain-lainnya. Dari situ jelaslah, bahwa hakikat syirik adalah memalingkan
ibadah dan hak istimewa Allah yang lainnya kepada selain Allah, baik kepada
nabi, malaikat, wali dan lain-lainnya. Ataupun kepada benda mati, seperti
bebatuan, pepohonan dan lain-lainnya.Bukan sebagaimana anggapan sebagian kaum
Muslimin, bahwa syirik itu hanyalah dengan menyembah bebatuan dan pepohonan
atau lainnya seperti yang dilakukan kaum Paganisme (penyembah berhala).
B.
Macam-Macam Syirik
1. Syirik Akbar (syirik besar)
Syirik Akbar yaitu yang mengakibatkan pelakunya ke luar dari agama
Islam, serta kekal selama-lamanya dalam neraka bila tidak taubat darinya.
Hakikat syirik akbar adalah “memalingkan salah satu jenis ibadah kepada selain
Allah!”. Seperti memohon kepada selain Allah, menyembelih hewan kurban yang
ditujukan untuk selain Allah, bernadzar untuk selain Allah, takut kepada selain
Allah, seperti takut kepada mayat, kuburan, jin, setan disertai keyakinan bahwa
hal-hal tersebut dapat memberi bahaya dan mudharat kepadanya, memohon
perlindungan kepada selain Allah, seperti meminta perlindungan kepada jin dan
orang yang sudah mati, mengharapkan sesuatu yang tidak dapat diwujudkan kecuali
oleh Allah, seperti meminta hujan kepada pawang, meminta penyembuhan kepada
dukun dengan keyakinan dukun itulah yang menyembuhkannya, mengaku-ngaku
mengetahui perkara ghaib dan lain-lainnya.
Macam-Macam Syirik Besar
Syirik besar ada beberapa macam:
1. Syirik dalam berdo’a
Yaitu meminta kepada selain Allah, di samping meminta kepadaNya.
Allah berfirman dalam kitab-Nya:
فئذاركبوافى الفلك دعواالله مخلصين له الدين فلمانجاهم الى البراذاهم
يشركون (العنكبوت)
Artinya: maka apabila mereka naik kapal, mereka berdo’a hanya
kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya Namun tatkala Allah
nernyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka kembali mempersekutukan
Allah. (al-Ankabut: 65)
Dalam ayat lain Allah berfirman:
والذين تدعون من دونه مايملكون من فطمير- ان تدعوهمل لايسمعوادعاءكم
ولوسمعوامااستجابوالكم ويوم القيامة يكفرون بشرككم ولاينبئك مثل خبير (فاطر)
Dan orang-orang yang kamu seru selain Allah tiada mempunyai apa-apa
walaupun setipis kalit ari. Jika kamu meminta kepada mereka, mereka tiada
mendengar seruanmu dan kalau mereka mendengar mereka tidak dapat memperkenankan
permintaanmu. Dan dihari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu. Dan
tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagaimana yang diberikan
oleh Yang Maha Mengetahui. (Faathir:
13-14)
2. Syirik Dalam Sifat Allah
Seperti keyakinan bahwa para nabi dan wali mengetahui
perkara-perkara ghaib. Allah telah membantah keyakinan seperti itu di dalam
firman-Nya:
عالم الغيب فلايظهر على غيبه احد-الامن ارترضاى من رسول(الجن)
(Dialah Rabb) Yang Mengetahai perkara ghaib, maka Dia tidak
memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu, kecuali kepada Rasul
yang diridhai-Nya. (al-Jin: 26-27)
Pengetahuan tentang hal yang ghaib merupakan salah satu hak
istimewa Allah. menisbatkan hal tersebut kepada selainNya adalah syirik akbar.
3. Syirik Dalam Mahabbah (Kecintaan)
Yaitu mencintai seseorang, baik wali atau lainnya sebagaimana
mencintai Allah
atau menyetarakan cintanya kepada makhluk dengan cintanya kepada Allah.
Mengenai hal ini Allah berfirman:
ومن الناس من يتخذ من دون الله اندادايحبونهم
كحب الله والذين امنوااشدحبالله (البقرة)
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah
tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana rnereka
mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman sangat cintanya kepada Allah.
(al-Baqarah:165)
Yang dimaksud dengan mahabbah (kecintaan) dalam ayat ini adalah
mahabbatul ubudiyah, yaitu
cinta yang dibarengi dengan ketundukan dan kepatuhan mutlak serta mengutamakan
yang dicintai daripada yang lainnya. Mahabbah seperti ini adalah hak istimewa
Allah. Hanya Allah saja yang berhak dicintai seperti itu, tidak boleh
diperlakukan dan disetarakan dengan Nya sesuatu apapun.
Mahabbah terbagi dua:
1. Mahabbah Mahdhah (Mahabbah Ubudiyah)
yaitu mahabbah (kecintaan) yang membuat tunduk dan patuh kepada
yang dicintai. Ini hanyalah bagi Allah semata.
2. Mahabbah Musytarikah
Terbagi manjadi tiga jenis:
1. Mahabbah Thabi’iyah (kecintaan kepada sesuatu
secara tabiat). Seperti kecintaan orang yang lapar kepada makanan.
2. Mahabbah Isyfaq (kasih sayang) seperti: Kecintaan (kasih sayang)
orang tua kepada anaknya.
3. Mahabbah Unus dan Ilf seperti: kecintaan seseorang kepada
temannya.
Ketiga jenis mahabbah di atas tidaklah membuat seseorang tunduk dan
patuh secara mutlak kepada yang dicintai. Hal itu wajar saja terdapat pada diri
seseorang hamba. Namun harus diperhatikan, jika bertabrakan antara mahabbah
mahdhah dengan mahabbah musytarikah, maka kita wajib mendahulukan mahabbah
mahhdah. Dalilnya firman Allah.
قل ان كا ن اباؤكم وابناؤكم واخوانكم وازواجكم
وعشيرتكم واموال اقترفتموهاوتجارة وتخشون كسادهاومساكن ترضونهااحب اليكم من الله
ورسوله وجهادفي سبيله فتربصواحتى يئ تي الله بئمره والله لايهدى القوم الفاسقين
(التوبة)
Katakanlah: “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu,
isteri-isterimu, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan
yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu
sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan dari jihad di jalan-Nya,
maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang fasik. (at-Taubah:24)
4. Syirik Dalam Ketaatan
Yaitu ketaatan kepada makhluk, baik wali ataupun alama dan
lain-lainnya, dalam mendurhakai Allah. Seperti: mentaati mereka dalam
menghalalkan apa yang diharamkan Allah atau mengharamkan apa yang dihalalkan
oleh Allah Mengenai hal ini Allah berfirman:
“Mereka menjadikan orang-orang alim, dan rahib-rahib mereka sebagai
Tuhan selain Allah”.
(at-Taubah:31)
Rasulullah pernah membacakan ayat tersebut di hadapan ‘Adiy bin
Hatim athTha’i, dia dahulunya memeluk agama Nasrani, ‘Adiy langsung berkata:
“Yaa Rasulullah, kami dahulunya tidak menyembah mereka! Rasulullah, pun
bersabda: Bukankah mereka menghalalkan apa-apa yang diharamkan Allah, lalu kamu
juga ikut menghalalkannya, mereka mengharamkan apa-apa yang dihalalkan Allah,
lalu kamu ikut mengharamhannya?”“Benar”! jawab ‘Adiy.“Begitulah dahulunya kamu
menyembah mereka”! jawab Beliau. (HSR Tirmidzi).
5. Syirik Khauf (Takut)
Yaitu keyakinan bahwa sebagian makhluk, baik wali ataupun yang
lainnya yang
sudah meninggal dunia, atau makhluk-makhluk yang ghaib bisa melakukan dan
mengatur urusan serta mendatangkan mudharat. Karena keyakinan itulah mereka
menjadi takut kepada wali-wali atau makhluk-makhluk ghaib tersebut. Kaum
Musyrikin Arab menyakini bahwa berhala-berhala mereka dapat menimpakan madharat
kepada manusia. Oleh karena itu mereka menakut-nakuti Rasulullah dengan
berhala-hala tersebut. Allah menceritakannya di dalam al-Qur’an:
اليس الله بكاف عبده ويخوفونك بالذين من دونه ومن يضلل الله بعزيزذى
اىنتقام (الزمر)
Bukankah Allah cukup sebagai pelindung hamba-hamba-Nya? Dan mereka
menakut-nakuti kamu dengan (sesembahansesembahan) yang selain Allah.
(az-Zumar:36)
Jenis-Jenis Khauf
1. Khauf Sirri
Yaitu Takut kepada selain Allah berupa berhala, thaghut, mayat,
makhluk ghaib seperti jin, dan orang-orang yang sudah mati, dengan keyakinan
bahwa mereka dapat menimpakan mudharat kepada makhluk. Khauf sirri ini termasuk
salah satu jenis ibadah yang harus dimurnikan bagi Allah semata. Allah
berfirman:
فلاتخافوفوهم وخافون ان كنتم مؤمنين (ال عمرن)
Janganlah kamu takut kepada mereka, takutlah kamu kepada-Ku jika
kamu benar-benar orang beriman. (Ali Imran:175)
2. Takut Yang Menyebabkan Seseorang Meninggalkan Kewajibannya,seperti:
Takut kepada seseorang sehingga menyebabkan kewajiban ditinggalkan. Takut
seperti ini hukumnya haram, bahkan termasuk syirik ashghar (syirik kecil).
3. Takut Secara Tabiat
Yaitu takut yang timbul karena fitrah manusia seperti takut kepada
hewan liar, binatang buas, atau kepada orang jahat dan lain-lainnya. Takut
jenis ini tidak termasuk
syirik, hanya saja seseorang janganlah terlalu didominasi rasa takutnya
sehingga dapat dimanfaatkan setan untuk menyesatkannya.
6. Syirik Hulul
Yaitu mempercayai bahwa Allah menitis kepada makhluk-Nya. Ini
adalah aqidah Ibnu Arabi dan keyakinan sebagian kaum Sufi yang ekstrem. Hingga
di antara mereka ada yang berkata dalam syairnya: Anjing dan babi tidak lebih
melainhan tuhan kita juga Dan tidak lebih, Allah itu hanyalah seseorang rahib
yang ada di gereja. Sangat buruklah kalimat yang keluar dari mulut-mulut
mereka, yang mereka ucapkan itu hanyalah dusta belaka.
7. Syirik Tasharruf
Yaitu keyakinan bahwa sebagian para wali miliki kuasa untuk
bertindak dalam mengatur urusan makhluk. Mereka menamakan para wali tersebut
dengan “Wali Quthub”, di Negeri Pakistan orang awam menyebutnya: “Pauc Piir”
(wali lima), yang diyakini berhak mengatur jagad raya. Keyakinan seperti ini
jelas lebih sesat daripada keyakinan Musyrikin Arab yang masih menyakini Allah
sebagai Pencipta dan Pengatur alam semesta.
8. Syirik Hakimiyah termasuk syirik haktmiyah adalah membuat
undang-undang yang bertentangan dengan syari’at Islam, serta membolehkan
diberlakukannya undang-undang tersebut atau beranggapan bahwa hukum Islam tidak
sesuai lagi dengan zaman. Yang tergolong musyrik dalam hal ini adalah para
hakim yang membuat dan memberlakukan undang-undang, serta orang-orang yang
mematuhinya, jika menyakini kebenaran undang-undang tersebut dan rela
dengannya.
9. Syirik Tawakkal Secara etimologi, tawakkal ialah bersandar dan
pasrah, jadi tawakkal termasuk amalan hati. Secara syar’i adalah pasrah dengan
sebenar-benarnya dan menyerahkan perkara kepada Allah setelah berusaha dengan
sungguh-sungguh. Ia termasuk jenis ibadah yang wajib dimurnikan bagi Allah
saja. Allah berfirman dalam kitab-Nya:
وعلى الله فتو كلواان كنتم مؤمنين (الما ئدة)
Hendaklah kamu bertawakkal kepada Allah saja, jika kamu benar-benar
orang yang beriman. (al-Maidah: 23)
10. Syirik Niat Dan Maksud
Yaitu beribadah dengan maksud mencari pamrih manusia semata,
mengenai hal ini Allah berfirman:
من كان يريدالحياوة الدنياوزينتهانوف اليهم اعمالهم فيهاوهم فيها
لايبخسون-اولئك الذين ليس لهم فى الاخرة الاالناروحبط ما صنعوافيهاوباطل ماكانوايعلمون
(هود)
Barangsiapa menghendaki kehidapan dunia dan perhiasannya, niscaya
Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna,
dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak
memperoleh di akhirat kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang
telah mereka usahakan di dunia, dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.
(Hud:15-16)
Syirik jenis ini banyak menimpa kaum Munafikin yang telah terbiasa
beramal karena riya’.
2. Syirik Ashghar (Syirik Kecil)
syirik yang tidak mengeluarkan pelakunya dari dienul Islam, hanya
mengurangi nilai tauhid. Ia merupakan dosa besar yang dapat menghantar kepada syirik akbar.sabda Rasulullah.
“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kamu sekalian adalah syirik
kecil.”
A.Macam-macam syirik asghar
Syirik Asghar terbagi menjadi dua:
1. Dhahir (nyata)
Syirik Dhahir juga terbagi dua:
1.
Berupa
ucapan Seperti: Bersumpah dengan selain nama Allah; Ucapan: Maa Sya Allah wa
Syi’ta (atas kehendak Allah dan kehendakmu), ucapan: “Kalan bukan karena Allah
dan karena Fulan” dan lain-lainnya Hal ini berdasarkan sabda Nabi:
Barangsiapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka ia telah
berbuat syirik. (HSR Ahmad)
2.
Berupa
amalan Seperti: Memakai gelang, benang, dan sejenisnya sebagai pengusir atau
penangkal mara bahaya, jika ia menyakini bahwa benda-benda tersebut hanya
sarana tertolak atau terangkatnya bala’. Namun, bila dia menyakini bahwa
benda-benda itulah yang menolak dan menangkal bala’, hal itu termasuk syirik
akbar.
3.
Khafi
(tersembunyi)
Adapun syirik khafi (tersembunyi) adalah syirik yang bersumber dari
amalan hati, seperti: Riya, sumi’ah dan lain-lainnya.
Hakikat Riya
Riya adalah melakukan perbuatan karena makhluk, seperti seorang
yang shalat dan puasa karena mertua, agar dipuji orang dan lain-lainnya. Mengenai
hal ini Allah berfirman:
فمن كان يرجوالقاءربه فليعمل عملا
صالحاولايشرك بعبادة ربه احدا (الكهف)
Barang siapa yang mengharap perternuan dengan Rabb-Nya, hendaklah
ia mangerjakan amal shalih,
dan jangan ia mempersekutuhan seorangpun
dalam beribadah kepada-Nya.
(al-Kahfi: 110)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar