Senin, 15 Desember 2014

aqidah



BAB II
PEMBAHASAN
Syirik Dan Macam-Macamnya

Allah telah mengambil persaksian dari anak keturunan Adam supaya mereka mengesakan-Nya dalam beribadah. Artinya ialah agar mereka hidup di atas aqidah tauhid dan menjauhkan diri dari dosa syirik. Hat ini dilakukan agar umat manusia, anak keturunan Adam tidak berdalih dean berkelit di hadapan Allah pada hari kiamat nanti.
Allah berfirman dalam kitab-Nya:
واذ اخذ ربك من بني ادم من ظهورهم ذريتهم واشهد هم على انفسهم الست بربكم قالوابلى شهدنا ان تقولوايوم القيامةاناكناعن هاذاغافلين-اوتقولواانمااشرك اباؤنامن قبل وكناذريةمن بعدهم افتهلكنا بمافعل المبطلون (الاعراف )
Dan (ingatlah), ketika Rabbmu mengeluarkun keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil persaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini sesembahanmu?” Mereka menjawab: “Betul!” (Engkau adalah sesembahan kami), Kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat nanti kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang lengah terhadap hal ini (mengesakan Allah), atau agar kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Allah sejak dahulu, sedangkan kami ini adalah anak-anak keturunan yang datang sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu. (al-A’raf: 172-173)


A.    Definisi Syirik
Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah pada perkara yang merupahan hak istimewa-Nya. Hak istimewa Allah seperti: Ibadah, mencipta, mengatur, memberi manfaat dan mudharat, membuat hukum dan syariat dan lain-lainnya. Dari situ jelaslah, bahwa hakikat syirik adalah memalingkan ibadah dan hak istimewa Allah yang lainnya kepada selain Allah, baik kepada nabi, malaikat, wali dan lain-lainnya. Ataupun kepada benda mati, seperti bebatuan, pepohonan dan lain-lainnya.Bukan sebagaimana anggapan sebagian kaum Muslimin, bahwa syirik itu hanyalah dengan menyembah bebatuan dan pepohonan atau lainnya seperti yang dilakukan kaum Paganisme (penyembah berhala).
B.     Macam-Macam Syirik
1. Syirik Akbar (syirik besar)
Syirik Akbar yaitu yang mengakibatkan pelakunya ke luar dari agama Islam, serta kekal selama-lamanya dalam neraka bila tidak taubat darinya. Hakikat syirik akbar adalah “memalingkan salah satu jenis ibadah kepada selain Allah!”. Seperti memohon kepada selain Allah, menyembelih hewan kurban yang ditujukan untuk selain Allah, bernadzar untuk selain Allah, takut kepada selain Allah, seperti takut kepada mayat, kuburan, jin, setan disertai keyakinan bahwa hal-hal tersebut dapat memberi bahaya dan mudharat kepadanya, memohon perlindungan kepada selain Allah, seperti meminta perlindungan kepada jin dan orang yang sudah mati, mengharapkan sesuatu yang tidak dapat diwujudkan kecuali oleh Allah, seperti meminta hujan kepada pawang, meminta penyembuhan kepada dukun dengan keyakinan dukun itulah yang menyembuhkannya, mengaku-ngaku mengetahui perkara ghaib dan lain-lainnya.




Macam-Macam Syirik Besar
Syirik besar ada beberapa macam:
1. Syirik dalam berdo’a
Yaitu meminta kepada selain Allah, di samping meminta kepadaNya. Allah berfirman dalam kitab-Nya:
فئذاركبوافى الفلك دعواالله مخلصين له الدين فلمانجاهم الى البراذاهم يشركون (العنكبوت)
Artinya: maka apabila mereka naik kapal, mereka berdo’a hanya kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya Namun tatkala Allah nernyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka kembali mempersekutukan Allah. (al-Ankabut: 65)
Dalam ayat lain Allah berfirman:
والذين تدعون من دونه مايملكون من فطمير- ان تدعوهمل لايسمعوادعاءكم ولوسمعوامااستجابوالكم ويوم القيامة يكفرون بشرككم ولاينبئك مثل خبير (فاطر)
Dan orang-orang yang kamu seru selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kalit ari. Jika kamu meminta kepada mereka, mereka tiada mendengar seruanmu dan kalau mereka mendengar mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan dihari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu. Dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagaimana yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui. (Faathir:
 13-14)



2. Syirik Dalam Sifat Allah
Seperti keyakinan bahwa para nabi dan wali mengetahui perkara-perkara ghaib. Allah telah membantah keyakinan seperti itu di dalam firman-Nya:
عالم الغيب فلايظهر على غيبه احد-الامن ارترضاى من رسول(الجن)
(Dialah Rabb) Yang Mengetahai perkara ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu, kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya. (al-Jin: 26-27)
Pengetahuan tentang hal yang ghaib merupakan salah satu hak istimewa Allah. menisbatkan hal tersebut kepada selainNya adalah syirik akbar.
3. Syirik Dalam Mahabbah (Kecintaan)
Yaitu mencintai seseorang, baik wali atau lainnya sebagaimana mencintai  Allah atau menyetarakan cintanya kepada makhluk dengan cintanya kepada Allah. Mengenai hal ini Allah berfirman:
ومن الناس من يتخذ من دون الله اندادايحبونهم كحب الله والذين امنوااشدحبالله (البقرة)
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana rnereka mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman sangat cintanya kepada Allah. (al-Baqarah:165)
Yang dimaksud dengan mahabbah (kecintaan) dalam ayat ini adalah mahabbatul ubudiyah, yaitu cinta yang dibarengi dengan ketundukan dan kepatuhan mutlak serta mengutamakan yang dicintai daripada yang lainnya. Mahabbah seperti ini adalah hak istimewa Allah. Hanya Allah saja yang berhak dicintai seperti itu, tidak boleh diperlakukan dan disetarakan dengan Nya sesuatu apapun.


Mahabbah terbagi dua:
1. Mahabbah Mahdhah (Mahabbah Ubudiyah)
yaitu mahabbah (kecintaan) yang membuat tunduk dan patuh kepada yang dicintai. Ini hanyalah bagi Allah semata.
2. Mahabbah Musytarikah
Terbagi manjadi tiga jenis:
1. Mahabbah Thabi’iyah (kecintaan kepada  sesuatu secara tabiat). Seperti kecintaan orang yang lapar kepada makanan.
2. Mahabbah Isyfaq (kasih sayang) seperti: Kecintaan (kasih sayang) orang tua kepada anaknya.
3. Mahabbah Unus dan Ilf seperti: kecintaan seseorang kepada temannya.
Ketiga jenis mahabbah di atas tidaklah membuat seseorang tunduk dan patuh secara mutlak kepada yang dicintai. Hal itu wajar saja terdapat pada diri seseorang hamba. Namun harus diperhatikan, jika bertabrakan antara mahabbah mahdhah dengan mahabbah musytarikah, maka kita wajib mendahulukan mahabbah mahhdah. Dalilnya firman Allah.
قل ان كا ن اباؤكم وابناؤكم واخوانكم وازواجكم وعشيرتكم واموال اقترفتموهاوتجارة وتخشون كسادهاومساكن ترضونهااحب اليكم من الله ورسوله وجهادفي سبيله فتربصواحتى يئ تي الله بئمره والله لايهدى القوم الفاسقين (التوبة)
Katakanlah: “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, isteri-isterimu, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan dari jihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (at-Taubah:24)

4. Syirik Dalam Ketaatan
Yaitu ketaatan kepada makhluk, baik wali ataupun alama dan lain-lainnya, dalam mendurhakai Allah. Seperti: mentaati mereka dalam menghalalkan apa yang diharamkan Allah atau mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah Mengenai hal ini Allah berfirman:
“Mereka menjadikan orang-orang alim, dan rahib-rahib mereka sebagai
 Tuhan selain Allah”. (at-Taubah:31)
Rasulullah pernah membacakan ayat tersebut di hadapan ‘Adiy bin Hatim athTha’i, dia dahulunya memeluk agama Nasrani, ‘Adiy langsung berkata: “Yaa Rasulullah, kami dahulunya tidak menyembah mereka! Rasulullah, pun bersabda: Bukankah mereka menghalalkan apa-apa yang diharamkan Allah, lalu kamu juga ikut menghalalkannya, mereka mengharamkan apa-apa yang dihalalkan Allah, lalu kamu ikut mengharamhannya?”“Benar”! jawab ‘Adiy.“Begitulah dahulunya kamu menyembah mereka”! jawab Beliau. (HSR Tirmidzi).
5. Syirik Khauf (Takut)
Yaitu keyakinan bahwa sebagian makhluk, baik wali ataupun yang lainnya yang sudah meninggal dunia, atau makhluk-makhluk yang ghaib bisa melakukan dan mengatur urusan serta mendatangkan mudharat. Karena keyakinan itulah mereka menjadi takut kepada wali-wali atau makhluk-makhluk ghaib tersebut. Kaum Musyrikin Arab menyakini bahwa berhala-berhala mereka dapat menimpakan madharat kepada manusia. Oleh karena itu mereka menakut-nakuti Rasulullah dengan berhala-hala tersebut. Allah menceritakannya di dalam al-Qur’an:
اليس الله بكاف عبده ويخوفونك بالذين من دونه ومن يضلل الله بعزيزذى اىنتقام (الزمر)
Bukankah Allah cukup sebagai pelindung hamba-hamba-Nya? Dan mereka menakut-nakuti kamu dengan (sesembahansesembahan) yang selain Allah. (az-Zumar:36)
Jenis-Jenis Khauf
1. Khauf Sirri
Yaitu Takut kepada selain Allah berupa berhala, thaghut, mayat, makhluk ghaib seperti jin, dan orang-orang yang sudah mati, dengan keyakinan bahwa mereka dapat menimpakan mudharat kepada makhluk. Khauf sirri ini termasuk salah satu jenis ibadah yang harus dimurnikan bagi Allah semata. Allah berfirman:
فلاتخافوفوهم وخافون ان كنتم مؤمنين (ال عمرن)
Janganlah kamu takut kepada mereka, takutlah kamu kepada-Ku jika kamu benar-benar orang beriman. (Ali Imran:175)
2. Takut Yang Menyebabkan Seseorang Meninggalkan Kewajibannya,seperti: Takut kepada seseorang sehingga menyebabkan kewajiban ditinggalkan. Takut seperti ini hukumnya haram, bahkan termasuk syirik ashghar (syirik kecil).
3. Takut Secara Tabiat
Yaitu takut yang timbul karena fitrah manusia seperti takut kepada hewan liar, binatang buas, atau kepada orang jahat dan lain-lainnya. Takut jenis ini tidak termasuk syirik, hanya saja seseorang janganlah terlalu didominasi rasa takutnya sehingga dapat dimanfaatkan setan untuk menyesatkannya.
6. Syirik Hulul
Yaitu mempercayai bahwa Allah menitis kepada makhluk-Nya. Ini adalah aqidah Ibnu Arabi dan keyakinan sebagian kaum Sufi yang ekstrem. Hingga di antara mereka ada yang berkata dalam syairnya: Anjing dan babi tidak lebih melainhan tuhan kita juga Dan tidak lebih, Allah itu hanyalah seseorang rahib yang ada di gereja. Sangat buruklah kalimat yang keluar dari mulut-mulut mereka, yang mereka ucapkan itu hanyalah dusta belaka.

7. Syirik Tasharruf
Yaitu keyakinan bahwa sebagian para wali miliki kuasa untuk bertindak dalam mengatur urusan makhluk. Mereka menamakan para wali tersebut dengan “Wali Quthub”, di Negeri Pakistan orang awam menyebutnya: “Pauc Piir” (wali lima), yang diyakini berhak mengatur jagad raya. Keyakinan seperti ini jelas lebih sesat daripada keyakinan Musyrikin Arab yang masih menyakini Allah sebagai Pencipta dan Pengatur alam semesta.
8. Syirik Hakimiyah termasuk syirik haktmiyah adalah membuat undang-undang yang bertentangan dengan syari’at Islam, serta membolehkan diberlakukannya undang-undang tersebut atau beranggapan bahwa hukum Islam tidak sesuai lagi dengan zaman. Yang tergolong musyrik dalam hal ini adalah para hakim yang membuat dan memberlakukan undang-undang, serta orang-orang yang mematuhinya, jika menyakini kebenaran undang-undang tersebut dan rela dengannya.
9. Syirik Tawakkal Secara etimologi, tawakkal ialah bersandar dan pasrah, jadi tawakkal termasuk amalan hati. Secara syar’i adalah pasrah dengan sebenar-benarnya dan menyerahkan perkara kepada Allah setelah berusaha dengan sungguh-sungguh. Ia termasuk jenis ibadah yang wajib dimurnikan bagi Allah saja. Allah berfirman dalam kitab-Nya:
وعلى الله فتو كلواان كنتم مؤمنين (الما ئدة)
Hendaklah kamu bertawakkal kepada Allah saja, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (al-Maidah: 23)




10. Syirik Niat Dan Maksud
Yaitu beribadah dengan maksud mencari pamrih manusia semata, mengenai hal ini Allah berfirman:
من كان يريدالحياوة الدنياوزينتهانوف اليهم اعمالهم فيهاوهم فيها لايبخسون-اولئك الذين ليس لهم فى الاخرة الاالناروحبط ما صنعوافيهاوباطل ماكانوايعلمون (هود)
Barangsiapa menghendaki kehidapan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna, dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia, dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan. (Hud:15-16)
Syirik jenis ini banyak menimpa kaum Munafikin yang telah terbiasa beramal karena riya’.
2. Syirik Ashghar (Syirik Kecil)
syirik yang tidak mengeluarkan pelakunya dari dienul Islam, hanya mengurangi nilai tauhid. Ia merupakan dosa besar yang dapat menghantar kepada syirik akbar.sabda Rasulullah. “Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kamu sekalian adalah syirik kecil.”
A.Macam-macam syirik asghar
Syirik Asghar terbagi menjadi dua:
1. Dhahir (nyata)
Syirik Dhahir juga terbagi dua:
1.      Berupa ucapan Seperti: Bersumpah dengan selain nama Allah; Ucapan: Maa Sya Allah wa Syi’ta (atas kehendak Allah dan kehendakmu), ucapan: “Kalan bukan karena Allah dan karena Fulan” dan lain-lainnya Hal ini berdasarkan sabda Nabi:
Barangsiapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka ia telah berbuat syirik. (HSR Ahmad)
2.      Berupa amalan Seperti: Memakai gelang, benang, dan sejenisnya sebagai pengusir atau penangkal mara bahaya, jika ia menyakini bahwa benda-benda tersebut hanya sarana tertolak atau terangkatnya bala’. Namun, bila dia menyakini bahwa benda-benda itulah yang menolak dan menangkal bala’, hal itu termasuk syirik akbar.

3.      Khafi (tersembunyi)
Adapun syirik khafi (tersembunyi) adalah syirik yang bersumber dari amalan hati, seperti: Riya, sumi’ah dan lain-lainnya.
Hakikat Riya
Riya adalah melakukan perbuatan karena makhluk, seperti seorang yang shalat dan puasa karena mertua, agar dipuji orang dan lain-lainnya. Mengenai hal ini Allah berfirman:
فمن كان يرجوالقاءربه فليعمل عملا صالحاولايشرك بعبادة ربه احدا (الكهف)
Barang siapa yang mengharap perternuan dengan Rabb-Nya, hendaklah
 ia mangerjakan amal shalih, dan jangan ia mempersekutuhan seorangpun
 dalam beribadah kepada-Nya. (al-Kahfi: 110)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar