Rabu, 17 Desember 2014

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
            Menurut kodrat serta irodat nya bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin. Sejak Adam diciptakan sebagai manusia pertama dan diturunkan ke Bumi, ia ditugasi sebagai khlifah dibumi. Sebagai mana termaktub dalam Al quran Surat Al baqarah ayat 30 yang artinya: ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada malaikat” sesungguhnya aku akan mengangkat Adam menjadi khalifah di Bumi” .
            Menurut bakhtiar surin yang dikutif oleh maman ukas bahwa” perkataan khalifah berarti penghubung atau pemimpin yang diserahi untuk menyampaikan atau memimpin sesuatu”.1
            Dari uraian tersebut jelaslah bahwa manusia telah dikaruniai sifat sekaligus sebagai seorang pemimpin. Pada masa sekarang ini setiap individu sadar akan pentingnya ilmu sebagai petunjuk /alat/panduan untuk memimpin umat manusia yang semakin besar jumlahnya serta komplek persolannya. Atas dasar kesadaran itulah dan relevan dengan upaya proses pembelajaran yang mewajibkan kepada setiap umat manusia untuk mencari ilmu. Dengan demikian upaya tersebut tidak lepas dengan pendidikan, dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara optimal tanpa adanya manajemen atau pengelolah pendidikan yang baik, yang selanjutnya dalam kegiatan manajemen pendidikan diperlikan pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin.

B. Pembatasan Masalah
            Dalam penulisan makalah ini, penulis membatasi masalahnya sebagai berikut:
1        Hakikat pemimpin
2        Tipe-tipe kepemimpinan
3        Faktor-faktor yang mempengruhi efektivitas kepemimpinan dalam manajemen pendidikan.
C. Tujuan Penulis Makalah
            Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas , maka tujuan penulisan ini diarahkan untuk:
A.    Untuk mengetahui hakikat pemimpin
B.     Untuk mengetahui tipe-tipe kepemimpinan
C.     Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan dalam manajemen pendidikan.

D. sistematika penulisan
            Sebagai langkah akhir dalam penulisan makalah ini, maka klasifikasi sistematika penulisannya sebagai berikut:
            Bab I: pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.
            Bab II: Dibahas tentang tinjauan hakikat pemimpin, tipe-tipe kepemimpinan, factor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan dalam manajemen pendidikan.
            Bab III: merupakan bab terakhir dalam penulisan makalah ini yang berisikan tentang kesimpulan dan saran-saran.



















BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Pemimpin
           Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi prilaku orang lain dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.2
           Dalam kegitannya bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengerahkan dan mempengaruhi bawahannya sehubung dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakannya. Pada tahap pemberian tugas pemimoin harus memberikan suara arahan dan bimbingan yang jelas, aagar bawahannya dalam melaksanakan tugasnya dapat dengan mudah dan hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
           Dengan demikian kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama di antara pemimpin dan anggotanya. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan anggota dan juga dapat memberikan pengaruh, dengan kata lain pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawaha apa yang harus dilakukan, tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. Sehingga terjalin suatu hubungan social yang saling berinteraksi antara pemimpin dengan bawahan, yang akhirnya terjadi suatu hubungan timbal balik. Oleh sebab itu bahwa pemimoin diharapkan memiliki kemampuan dalam menjalankan kepemimpinannya, karna apabila tidak memiliki kemampuan untuk memimpin, maka tujuan yang ingin dicapai tidak akan tercapai secara maksimal.

B. Tipe-Tipe kepemimpinan
            Dalam setiap realitasnya bahwa pemimpin dalam melaksanakan proses kepemimpinannya terjadi adanya suatu perbedaan antara pemimpin yang satu dengan yang lainnya, sebagai mana menurut G.R.Terry yang di kutif Maman ukas, bahwa pendapatnya membagi tipe-tipe kepemimpinan menjadi 6, yaitu:
1.      Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership). Dalam system kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan atau lansung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yang bersangkutan.
2.      Tipe kepemimpinan non pribadi (non personal leadership). Segala sesuatu kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah juga pengawasan.
3.      Tipe kepemimpinan otoriter (autoritotion leadership). Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib.ia bekerja menurut peraturan-peraturan yang berlaku secara ketat dan intruksi-untruksinya harus ditaati.
4.      Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang terlaksanya tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut serta dalam kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengwasan,
dan penilaian.setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan.
5.      Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership). Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok.tujuannya adalah untuk melindung dan untuk memberikan arah seperti halnya seorang bapak kepada seorang anak.
6.      Tipe kepemimpinan menurut bakat (indigenious leadership). Biasanya timbul dari kelompok orang-orang yang informal di mana mungkin mereka berlatih dengan adanya system kompetisi, sehingga bias menimbulkan klik-klik dari kelompok yang bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai kelemahan di antara yang ada dalam kelompok tersebut menurut bidang keahliannya di mana ia ikut berkecimpung.3
            Selanjutnya menurut Kurt Lewin yang dikutif oleh Maman Ukas mengemukakan tipe-tipe kepemimpinan menjadi tiga bagian, yaitu:
1.      Otokratis, pemimpin yang demikian bekerja sungguh-sungguh, teliti, dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan yang berlaku dengan ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
2.      Demokratis, pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang pelaksanaan tujuan. Agar setiap anggota turut serta dalam setiap kegiatan-kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usa pencapaian tujuan yang diinginkan.
3.      Laissez-faire, pemimpin yang bertipe demikian, segera setelah tujuan di terangkan pada bawahannya, untuk menyerahkan sepenuhnya pada bawahannya untuk menylesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Ia akan menerima laporan-laporan hasilnya dengan tidak terlampau turut campur tangan atau tidak terlalu ambil inisiatif dan prakarsa dari para bawahannya, sehingga demikian dianggap cukup dapat memberikan kesempatan pada para bawahannya bekerja tanpa kekangan.4
            Berdasarkan dari pendapat tersebut di atas, bahwa pada kenyataannya tipe kepemimpinan yang otokratis, demokratis, laissez-faire, banyak yang diterapkan pemimpinnya dalam berbagai macam organisasi, yang salah satunya dalam bidang pendidikan. Dengan melihat hal tersebut, maka pemimpin dibidang pendidikan diharapkan memiliki tipe kepemimpinan yang sesuai dengan harapan dan tujuan, baik itu harapan dari bawahan, atau dari atasan ayng lebih tinggi, posisinya, yang pada akhirnya gaya atau tipe kepemimpinana yang dipakai oleh para pemimpin, terutama dalam bidang pendidikan benar-benar mencerminkan sebagai seorang pemimpin yang professional.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Pemimpin Dalam Manajemen Pendidikan
            Dalam melaksanakan aktivitasnya bahwa pemimpin dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut sebagaimana dikemukakan oleh H.Jodeph Reitz (1981) yang dikutif  Nanang Fattah, sebagai berikut:
1.      Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang, dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.
2.      Harapan dan perilaku atasan.
3.      Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap gaya kepemimpinan.
4.      Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.
5.      Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.
6.      Harapan dan perilaku rekan.5
            Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan pemimpin dalam aktivitasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat menunjang untuk berhasilannya suatu kepemimpinan, oleh sebab itu suatu tujuan akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi yang baik antara atasan dengan bawahan, disamping dipengaruhi oleh latar belakang yang dimiliki pemimpin, seperti motivasi untuk berprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan social dengan sikap-sikap hubungan manusiawi.
            Selanjutnya peranan seorang pemimpinan sebagaimana dikemukakan oleh M.Ngalim Purwanto, sebagai berikut:
1.      Sebagai pelaksana (executive)
2.      Sebagai perancana (planner)
3.      Sebagai seorang ahli (expert)
4.      Sebagai mewakili kelompok dalam tindakannya ke luar (external group representative)
5.      Sebagai mengawasi hubungan antara anggota-anggota kelompok (controller of internal relationship)
6.      Bertindak sebagai pemberi gambaran/pujian atau hukuman (purveyor of  rewards and punishments)
7.      Bertinda sebagai wasit dan penengh (arbitrator and mediator)
8.      Meruparikan bagian dari kelompok (exemplar)
9.      Merupakan lambang dari pada kelompok (symbol of the grouf)
10.  Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya (surrogate for individual responsibility)
11.  Sebagai pencipta/memiliki cita-cita (ideologist)
12.  Bertindak sebagai seorang ayah (father figure)
13.  Sebagai kambing hitam (scape goat).6
            Berdasarkan dari peranan pemimpin tersebut, jelaslah bahwa dalam suatu kepemimpinan harus memiliki peran-peran yang dimaksud, disampng itu juga bahwa pemimpin memiliki tugas yang diembannya, sebagai mana menurut P,Ngalim Purwanto, sebagai berikut:
1.      Menyelami kebutuha-kebutuhan kelompok dan keinginan kelompoknua.
2.      Dan keinginan itu dapat dipetiknya kehendak-kehendak yang realitas yang benar-benar dapat dicapai.
3.      Meyakinkan kelompoknya mengenai apa-apa yang menjadi kehendak mereka, mana yang realitas dan mana yang sebenarnya merupakan khayalan.7
            Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanakan,. Oleh sebab itu kepemimpinan akan tampak dalam proses dimana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi, dan menguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain.
            Untuk keberhasilan dalam pencapaian suatu tujuan diperlikan seorang pemimpin yang professional, di mana ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta melaksanakan peranannya sebagai seorang pemimpin. Disamping itu pemimpin harus menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebasan dalam mengmbangkan gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.











BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
            Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunya kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.dalam kegiatannya bahwa pemimpin memilki kekuasaan untuk mengerahkan dan mempengaruhi bawahannyasehubung dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakn.
             Tipe-tipe kepemimpinan pada umumnya adalah tipe kepemimpinan pribadi, tipe kepemimpinan non pribadi, tipe kepemimpinan otoriter, tipe kepemimpinan demikratis, tipe kepemimpinan paternalistis, tipe kepemimpinan menurut bakat. Disamping tipe-tipe kepemimpinan tersebut juga ada pendapat yang mengemukakan menjadi tiga tipe antara lain: otokratis, demokratis, laisezfaire.
            Faktor yang mempengaruhi aktivitas pemimipin meliputi: kepribadian (personality), harapan dan perilaku atasan, karakteristik, kebutuhan tugas, iklim dan kebijakan organisasi, dan harapan dan perilaku rekan. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi kesuksesan pemimpin dalam aktivitasnya.
            Tugas pemimpin dalam kepemimpinannya meliputi: menyelami kebutuhan-kebutuhan kelompok, dari keinginan itu dapat dipetiknya kehendak-kehendak yang realistis dan yang benar-benar dapat dicapai, meyakinkan kelompoknya mengenai pap-apa yang menjadi kehendak mereka, mana yang realistis dan mana yang sebenarnya merupakan khayalan. Pemimpin yang professional adalah pemimpin yang memahami akan tugas dan kewajibannya, serta dapat menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan bawahannya, sehingga terciptanya suasana keja yang membuat bawahan merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebasan dalam mengembangkan gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
B. Saran-Saran
            Berdasarkan pada uraian tersebut di atas, maka penulis mengmukakan saran-saran sebagai berikut:
1.      Hendaknya para pemimpin khususnya pemimpin dalam bidang pendidikan dalam melaksanakan aktivitas kepemimpinannya dalam mempengruhi bawahannya berdasarkan pada kriteria-kriteria kepemimpinan yang baik.
2.      Dalam membuat suatu rencana atau manajemen pendidikan hendaknya para pemimpin memahami keadaan atau kemauan yang dimiliki oleh para bawahannya, dan dalam pembagian pemberian tugas sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
3.      Pemimpin hendaknya memahami betul akan tugasnya sebagai seorang pemimpin.
4.      Dalam melaksanakan aktivitasnya baik pemimpin ataupun yang dipimpin menjalin suatu hubungan kerjasama yang saling mendukung untuk tercapainya tujuan organisasi atau instansi.























DAFTAR PUSTAKA
Arief Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, (Yogyakarta: pustaka                                            ,2004).
Burhanuddin, Analisis Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan,(Malang: Bumi                                    Aksara, 1994).
Dadang Sulaeman dan Sunaryo, Psikologi Pendidikan,(Bandung: IKIP Bandung  1983).
I. Nyoman Bertha, Filsafat dan Teori Pendidikan, (Bandung: FIP IKIP Bandung, 1983).
M. Ngalim Purwanto, Administrasi Pendidikan,(Jakarta: Mutiara Sumber-Sumber Benih                           Kecerdasan, 1981).
Maman Suherman, Pengembangan Sarana Belajar, (Jakarta: Karunia, 1986).
Maman Ukas, Manajemen Konsep, Prinsip, dan Aplikasi, (Bandung: Ossa Promo,1999)
Marsetio Donosepoetro, Manajemen Dalam Pengertian dan Pendidikan                                                      Berfikir,(Surabaya:1982).
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan,(Bandung: Rosda Karya,1996).
Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan Dasar TeoritisUntuk Praktek                                                         Profesional,(Bandung:angkasa,1983).
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Konteporer,(Bandung: Alfabeta,2005).
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah(Tinjauan Teoritik Dan                                                        Permasalahannya,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995).








1.maman ukas, manajemen konsep, prinsip, dan aplikasi, bandung: ossa promo, 1999, hal.253
2, nanang Fattah, landasan manajemen pendidikan, bandung rosda karya, 1996, hal. 88
3. maman ukas, op. cit, hal 261-262
4. Ibid, hal. 262-263
5. nanang Fattah,op. cit, h 102
6. m. ngalim purwanto, administrasi pendidikan, Jakarta: mutiara sumber-sumber benih kecerdasan, 1981 hal.
7. ibid hal 38-39


Tidak ada komentar:

Posting Komentar