BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang.
Hal yang melatar belakangi penyusunan makalah
ini adalah selain sebagai tugas dari salah satu mata kuliah yang kami pelajari
juga sebagai landasan kelompok kami dalam mengemukakan sebuah gagasan yang
tersusun. Sebagai mana yang kita ketehui perencanaan merupakan proses dasar
yang digunakan untuk memilih tujuan dan cara pencapaiannya. Setiap rencana akan
memberi sumbangan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Sebab, rencana
menuntun kemana organisasi dan kegiatan-kegiatan kita yang akan diarahkan. Oleh
karena itu, setiap pemimpin ataupun seorang
manajer haruslah bisa menyusun semua kegiatan dan tindakannya sesuai
dengan rencana yang sudah ditetapkan
sebelumnya, karena dengan perencanaan tersebut dapat membantu kita dalam semua
tipe organisasi untuk mencapai tujuan atau
kinerja yang lebih baik yang dalam artian dapat mengarahkan langkah
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan lebih terstruktur. Dengan
perencanaan pula kita bisa melihat gambaran arah kinerja yang dilakukan baik
sekarang maupun yang akan datang atau yang akan dilaksanakan. Dengan begitu
pula akan dapat memotivasi dan mengantisipasi setiap bayangan hambatan yang ada
kemungkinan akan datang nantinya.
Dengan
adanya perencanaan maka akan hadir serangkaian gambaran bagaimana langkah ke
depan dan tentunya akan bisa mengatur tindakan yang akan diambil dan
diimplementasikan.
1.2. Tujuan.
Tujuan dalam pembahasan makalah ini agar
setiap pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang manfaat dan pentingnya
perencanaan. Karena untuk kedepannya kita pasti menjadi seorang pemimpin
minimal untuk diri sendiri dan tidak menutup kemungkinan juga akan menjadi pemimpin untuk orang lain
baik dalam skala kecil maupun skala besar. Dengan demikian, tentulah kita harus
mengetahui bagaimana pola perencanaan yang baik agar dapat menyusun rencana
yang sesuai dan tepat demi tercapainya suatu tujuan yang telah ditetapkan
dengan lebih efektif dan memuaskan. Secara keseluruhan tujuannya untuk menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan.
1.3. Rumusan
Masalah.
Rumusan
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang di maksud dengan Perencanaan
?
2. Apa saja proses perencanaan ?
3. Macam-macam perencanaan ?
4. Alasan perlunya Perencanaan ?
5. Pengertian perencanaan strategik ?
6. Apa saja hambatan-hambatan perencanaan
?
1.4. Batasan
Masalah.
Dalam
pembahsan ini kami membatasi pembahasan masalah hanya dalam ruang lingkup
pengertian perencanaan, proses perencanaan, macam-macam perencanaan, alasan
perlunya perencanaan, perencanaan strategik, dan hambatan-hambatan dalam
perencanaan. Dan tentunya dengan merujuk pada beberapa buku yang menjadi
referensi terhadap materi yang kami bahas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Perencanaan.
Perencanaan
(planning) merupakan suatu fungsi manajemen yang paling utama. Pada
urutan-urutan kegiatan, perencanaan merupakan awal kegiatan. Fungsi yang lain
akan bekerja setelah diberi arahan oleh bagian perencanaan, oleh karena itu
perencanaan adalah proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan
langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai.1
2.2. Proses
Perencanaan.
1. Menetapkan Tugas dan Serangkaian Tujuan.
Tugas dan tujuan adalah dua pengertian yang
mempunyai hubungan sangat erat, nerupakan anak kembar siam. Bila kita
melaksanakan tugas pasti, pasti ada yang menjadi tujuan kegiatan kita itu.
Sebaliknya suatu tujuan tidak akan tercapai bila kita tidak melakukan suatu
kegiatan, yakni melakukan sautu tugas. Kedua pengertian itu sangat erat
hubungannya. Dalam membuat suatu rencana, pertama-tama kita harus menetapkan
tugas dan tujuan. Apa tujan kita, misalnya penetapan tujuan perusahaan, merupakan
landasan dari pembuatan rencana kemudian. Kita tidak mungkin merencanakan
sesuatu, bila tidak tegas lebih dahulu, tujuan yang akan kita capai dengan
rencana tersebut. Demikianlah, betapa pentingnya peranan penetapan tujuan itu.
1Zasri
M. Ali, Dasar-dasar Manajemen, Pekanbaru: Suska Press, 2008, hlm. 12.
2. Mengobservasi dan Menganalisis.
Setelah tugas dan tujuan suatu perusahaan sudah
di tetapkan, langkah-langkah berikut ialah mencapai atau mengobservasi faktor
yang mempermudah untuk mencapai tujuan. Bila faktor-faktor itu sudah terkumpul,
dianalisis, untuk dapat menetapkan mana yang masih efektif di gunakan pada masa
yang akan datang. Bila data tersebut sudah di peroleh, kemudian dianalisis
untuk menetapkan apakah faktor tersebut masih efektif di gunakan untuk masa
depan.
3. Mengadakan Kemungkinan-kemungkinan.
Tersedianya bahan-bahan yang diperoleh pada
langkah terdahulu, memberian perencanaan dapat membuat beberapa kemungkinan untuk
mencapai tuuan perusahaan. Sudah tentu terdapat beberapa kemungkinan untuk
mencapai tujuan perusahaan. Kemungkinan-kemungkinan tersebut dapat di
urut-urutkan atas dasar tertentu, misalnya atas dasar lamanya diselesaikan, besarnya
biaya yang di perlukan. Langkah inilah yang di sebut dengan mengadakan
kemungkinan-kemungkinan.
4. Pembuatan Sintesis.
Ada beberapa kemungkinan dalam mencapai
tujuan. Pemilihan salah satu kemungkinan sering kali tidak tepat sebab
masing-masing kemungkinan selalu mengandung unsur yang baik di samping adanya
sela-sela negatifnya. Oleh karenanya, pada fase ini pembuat rencana harus
mengawinkan atau membuat berbagai kemungkinan itu. Sela-sela negatif dari
masing-masing kemungkinan dibuang, dan unsur-unsur yang positif di ambil
sehingga dipperoleh sintetis dari beberapa kemungkinan.2
2M.
Manullang, Dasar-dasar Manajemen, Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 2006, hlm. 45-47.
2.3.
Macam-macam Perencanaan.
Pada
umumnya perencanaan dapat dibedakan menjadi lima bagian, yaitu:
1. Perencanaan Menurut Waktu.
Perencanaan
menurut waktu dibedakan kedalam perencanaan jangka pendek, perencanaan jangka
menengah dan perencanaan jangka panjang.
2. Perencanaan Menurut Fungsi.
Perencanaan
dikelompokkan menurut bagian (unsur-unsur) penting dan utama yang ada didalam
organisasi meliputi fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi sumber daya
manusia, fungsi keuangan, fungsi umum, fungsi rised dan fungsi pengembangan.
3. Perencanaan Menurut Pusat Pertanggung Jawaban.
Di
dalam organisasi bisnis pusat pertanggung jawaban meliputi bagian yang
bertanggung jawab terhadap penghasilan biaya dan investasi, maka masing-masing
bagian yang bertanggung jawab terhadap penghasilan membuat perencanaan, bagian
yang bertanggung jawab terhadap biaya membuat perencanaan dan bagian investasi
juga membuat perencanaan.
4. Perencanaan Menurut Penggunaan.
Dari
segi penggunaan perencanaan dibedakan kedalam perencanaan satu langkah dan
perencanaan berkelanjutan.
5. Perencanaan Dalam Kaitannya Dalam Strategi.
Dalam
kaitannya dengan strategi perencanaan dibedakan ke dalam perencanaan strategi
dan perencanaan taktis. Perencanaan strategi berkaitan dengan perencanaan yang
bermuatan luas dan menyeluruh serta bersifat jangka panjang sejalan dengan
tujuan dan misi organisasi. Sedangkan perencanaa taktis adalah perencanaan yang
memusatkan kepada tindakan dan aktifitas sehari-hari. Perencanaan taktis ini
sering kali disebut dengan perencanaan operasional.3
2.4. Alasan
Perlunya Perencanaan.
Rencana menuntun kemana organisasi dan
kegiatan-kegiatannya akan diarahkan.4 Salah satu maksud utama perencanaan
adalah melihat bahwa program-program dan penemuan sekarang dapat dipergunakan
untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan di waktu yang akan datang,
yaitu meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih baik.
Ada dua alasan perlunya perencanaan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan yaitu :
1
Protective
benefits yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan
dalam pembuatan keputusan.
2
Positive
benefits dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.
2.5.
Perencanaan Strategik.
Rencana ini dirancang untuk mencapai tujuan
organisasi yang luas, yaitu untuk melaksanakan misi yang merupakan satu-satunya
alasan kehadiran organisasi tersebut.5
3Indra
Iman dan Siswandi, Aplikasi Manajemen Perusahaan, Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2011, hlm. 43-44.
4Zasri
M.Ali, op.cit, hlm. 13.
5H.B.
Siswanto, Pengantar Manajemen, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011, hlm. 48.
Perencanaan strategi adalah proses perencanaan
jangka panjang yang disusun dan digunakan untuk menentukan dan mencapai tujuan
organisasi. Pendekatan peerencanaan strategik merupakan penetapan serangkaian
kepurusan dan kegiatan dalam perumusan dan implementasi strategi-strategi yang dirancang
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Proses perumusan dan strategi-strategi
yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi meliputi sembilan
langkah sebagai berikut :
1. Perumusan Tujuan.
Perumusan tujuan merupakan tanggung jawab
manajer puncak, perumusan ini dipengaruhi oleh nilai-nilai yang di bawakan
manajer. Nilai-nilai ini dapat mencakup masalah-masalah sosial dan etika, atau
masalah-masalah umum seperti luas perusahaan, macam produk atau jasa yang akan
diproduksi.
2. Pengenalan Tujuan dan Strategi Saat Ini.
Setelah misi ditetapkan dan dijabarkan kedalam
tujuan yang lebih operasional,langkah selanjutnya adalah menentukan tindakan
yang akan di lakukan dengan cara yang tepat untuk mencapai tujan tersebut.
3. Analisis Lingkungan.
Tujuan analisis ini adalah untuk memahami
cara bagaimana perubahan perekonomian,teknologi,sosial,budaya,polotik serta
hukum secara tidak langsung mempengaruhi organisasi.
4. Analisis Sumber Daya.
Analisis ini perlu untuk mengenali
kekuatan dan kelemahan di dalam persaingan baaik sekarang maupun masa depan.Hal
ini diperlukan untuk menentukan peluang yang akan di ambil.
5. Mengenali Peluang dan Tantangan
strategi.
Mengenali peluang dan tantangan strategi
adalah langkah penting untuk pembuatan keputusan strategi.
6. Analisis Kebutuhan Perubahan Strategi.
Keputusan tersebut didasarkan pada ada tidaknya kerenggangan prestasi.
Kerenggangan prestasi perbedaan antara tujuan yang ditetapkan dengan hasil yang
seyogyanya di capai apabila strategi yang ada sekarang di teruskan.
7. Pembuatan Keputusan Strategik.
Apabila perubahan strategi di perlukan
untuk menutup kerenggangan prestasi maka perlu menentukan,menilai dan memilih
kemungkinan pendekatan strategik.
8. Pelaksanaan Strategi.
Setelah strategi dipilih maka perlu
dijabarkan kedalam rencana, program dan anggaran untuk dilaksanakan.
9. Pengukuran dan Pengendalian Kemajuan.
Dengan mempergunakan perencanaan
strategik, organisasi mempunyai sasaran dan pengarahan yang jelas. Disamping itu
proses perencanaan strategi, membantu manajer mengantisipasi masalah-masalah
sebelum timbul dan menanganinya sebelum menjadi lebih berat.6
2.6.
Hambatan-hambatan Perencanaan.
1. Para perencana tidak cakap untuk
melihat kemuka dengan tepat.
6Zasri M.Ali, op.cit, hlm. 18-20.
2. Kewenangan-kewenangan atau
keuasaan-kekuasaan tidak jelas, samar-samar sehingga pelaksana bertindak
ragu-ragu, atau kekuasaan dan kewenangan itu tidak cukup besar dan luas untuk
mengerjakan tugasnya.
3. Anggaran yang diberikan tidak cukup
untuk melaksanakan pekerjaan, karena itu juga tidak sesuai dengan rencana
angaran dalam perencanaan.
4. Tidak ada bantuan penduduk dan tidak
ada “ moral suport”, umpama suatu rencana yang diterima dengan dingin oleh
masyarakat ketika rencana itu akan dikerjakan. Terlebih buruk bila suatu
rencana di sambut dengan protes masyarakat. Dalam keadaan demikian andai kata
rencana itu dipaksakan dan diteruskan, maka menimbulkanketegangan-ketegangan
yang akan meletus dalam bentuk kerusuhan yang sukar diatasi.7
7Yayat
M Herujito, dasar-dasar Manajemen, Jakarta: PT. Grasindo, 2001, hlm. 97-98.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Sebagai mana kita ketahui Perencanaan
(planning) adalah proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan
langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai. Dan perencanan
disebut juga dengan suatu pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan
selanjutnyapa yang harus dilakukan, kapan ,bagaimana dan oleh siapa.
Adapun manfaat perencanaan adalah sebagai
pedoman dalam melaksanakan kegiatan, terorganisasinya pelaksanaan tugas dan
kegiatan, serta memudahkan pelaksanaan pengawasan. Hal tersebut haruslah kita
ketahui dan kita pelajari untuk menjadi seorang pemimpin karena jika itu tidak
kita ketahui maka kita tidak ada acuan atau patokan untuk menjadi seorang
pemimpin yang baik.
B. Pesan dan
Saran.
Dalam makalah ini sedikit pesan dan
saran yang kami sampaikan tertuju kepada kami pribadi selaku tim penulis
khususnya dan pembaca sekalian umumnya, diantaranya :
1. Mengawali tindakan atau kegiatan
dengan perencanaan yang sistematis dan sejalan dengan tujuan yang diharapkan.
2. Mengimplementasikan setiap perencanaan
yang disusun dengan tanggung jawab dan siap untuk melakukan evaluasi terhadap
rencana yang telah disusun apabila sudah dilaksanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar