MAKALAH METODE PENELITIAN "MASALAH PENELITIAN"- ketika seseorang ingin melakukan sebuah penelitian, maka terlebih dahulu dia harus mengetahui apa masalah yang akan ditelitinya. di dalam tulisan ini sedikit kami mengulas tentang penjelasan masalah di dalam penelitian. berikiut saya sajikan dan selamat membaca.
Menurut
Sudjarwo di dalam bukunya Metode Penelitian Sosial bahwa dalam
perumusan masalah tidak cukup hanya di lakukan dalam perumusan judul, melainkan
harus dapat dijelaskan secara deskriptif dan dianalisis dari sudut hakika,
kepentingan dan operasinal dari ada masalah yang akan di teliti.
MASALAH
Menurut
Hadari Nawawi di dalam bukunya Metode Penelitian Bidang Sosial
mengemukakan bahwan “setiap penelitian ilmiah dimulai dengan perumusan masalah
walaupun yang pertama ditulis adalah judul. Dalam arti judul haruslah bersifat
umum yang mana judul menggambarkan sub-sub masalah yang diteliti.
Dari
dua pendapat para ahli di atas kalau dilihat secara harpiah maka akan terlihat
perbedaan pendapat tentang perumusan masalah. Namu, kalau dilihat lebih dalam
lagi hanyasannya kedua ahli tersebut berangkat dari sudut pandang yang berbeda.
Sebagai kesimpulan dari dua pendapat tersebut maka perumusan masalah haruslah
dimulai dari hal-hal yang lebih mendalam tentang masalah yang akan diteliti.
Menurut
Wechsler, Reinherz, dan Dobbin pada tahun 1976 di dalam bukunya Irawan Soehartono yang membahas tentang Metode Penelitian Sosial dicantumkan
tentang perumusan masalah maka mereka mengemukakan “dalam perumusan masalah,
tingkat reativitas semua orang tidaklah sama. Oleh karena itu, maka sangat lah
diperlukan suatu kerangka yang sistematik dalam merumuskan masalah sebagai
tuntunan.”
Selanjutnya
Irawan Soehartono mengemukakan bebarapa tahap tentang perumusan masalah yaitu:
1. Adanya
kebutuhan yang dirasakan. dengan adanya rasa kebutuhan di dalam seseorang maka
akan timbul rasa termotivasi untuk melakukan suatu hal.
2. Mempersempit
masalah sampai pada tingkat yang dapat ditangani oleh peneliti. Ini dikemukakan
karena Irawan Soehartono menganggap bahawa setiap pemula dalam penelitian atau
bagi peneliti yang belum berpengalaman kebanyakan dalam menghadapi yang dirumuskan merasa masih
sangat luas sehingga akan menimbulkan kesulitan dalam penelitian dalam arti
masalah yang dihadapi tidak dapat diteliti secara empiris.
3. Memerikasa
masalah yang aka diteliti dalam hubungannya dengan pengetahuan yang tersedia.
Dengan minimnya pengetahuan dengan dihadapkan kepada masalah yang akan diteliti
maka akan sulit untuk mendefenisikan dan mengartikan rumusan masalah.
4. Mempertimbangkan
masalah. Dalam meniliti suatu masalah yang perlu diprtimbangkan adalah tentang
manfaat masalah yang diteliti, waktu yang digunakan dan biaya yang diperlukan.
Adapun
pertimbangan-pertimbangan eksternal dan internal yang dapat digunakan untuk
menetapkan masalah menurut Surakhmad,
1994 di dalam bukunya Andi Prastowo
yang membahas tentang Memahami Metode-metode
Penelitian yaitu:
1. Apakah
masalah bermanfaat untuk dipecahkan?
2. Apakah
terdapat keahlian yang diperlukan untuk memecahkannya?
3. Apakah
masalah itu menarik untuk dipecahkan?
4. Apakah
masalah ini memberikan sesuatu yang baru?
5. Apakah
dalam mpemecahan masalah itu bisa didapatkan data yang cukup?
6. Apakah
masalah itu terbatas sedemikian rupa sehingga jelas batas-batasannya dan dapat
dilaksanakanpemecahannya?
Dari
hal-hal yang perlu dipertimbangkan tersebut maka untuk menemukan keberadaan
masalah dan dimana seseorang dapat menemukannya maka di perlukan tiga hal yang
penting dan berguna dalam penelitian yaitu pengalaman, deduksi dari teori dan
literatur yang ada kaitannya (Furchan, 2007).
Kalau
kita lihat dari penelitian kualitatif maka langkah-langkah dalam perumusan
masalah menurut Tohirin di dalam
bukunya yang membahas tentang Metode
Penelitian Kulitatif adalah:
1. Tentukan
fokus penelitian terlebih dahulu
2. Menemukan
faktor yang ada kaitannya dengan apa yang akan diteliti
3. Menemukan
hal-hal yang menarik untuk diteliti kemudian menetapkan masalah mana yang akan
diteliti
4. Mengkaitkan
secara logis faktor-faktor subfokus yang dipilih dengan fokus penelitian.
Fraenkel
dan Wallen (1990) di dalam bukunya Kamarudin
yang membahas tentang Metode
Penelitian Kuantitaif mengemukakan bahwa masalah penelitian yang baik
adalah:
1. Masalah
harus feasible. Dengan arti masalah harus dapat dicarikan jawabannya melalu
refrensi yang jelas tidak banyak yang menghabiskan dana, tenaga dan waktu.
2. Masalah
harus jelas dalam arti semua orang harus berpendapat yang sama terhadap masalah
yang akan diteliti.
3. Masalah
harus signifikan dalam arti malah yang akan dipecahkan memberikan manfaat.
4. Masalah
bersifat etis yang mana masalah tersebut tidah berhubungan dengan etika, moral,
nilai-nilai keyakinan dan agama.
Dalam
perumusan masalah tidak trtutup kemungkinan adanya kesalahan dalam perumusan
masalah. Beberapa hal kesalahan umum dalam perumusan masalah yang dikemukakan
oleh DR. Yasril Yazid. Dkk. Di dalam
bukunya Metode Penelitian di
antaranya adalah:
1.
Berusaha
mengumpulkan data tanpa perancanaan yang matang dengan harapan sesuatu pasti
akan dapat timbul dari analisis.
2.
Menggunakan data
yang sudah dikumpulkan , kemudian mencari masalah yang kira-kira cocok dengan
data yang ada.
3.
Merumuskan
tujuan secara mengambang atau terlalu umum, akibatnya kesimpulan menjadi umum.
Akibatnya tujuan menjadi kurang terpusat.
4.
Melaksanakan
penelitian tanpa mengadakan kajian pustaka terhadap penelitian-penelitian
lainnya yang relevan.
demikian kiranya yang dapat kami jelaskan tentang masalah di dalam penelitian, terima kasih telah membaca dan semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar