Laman

Rabu, 17 Desember 2014

MAKALAH METODE PENELITIAN "MASALAH PENELITIAN"

MAKALAH METODE PENELITIAN "MASALAH PENELITIAN"- ketika seseorang ingin melakukan sebuah penelitian, maka terlebih dahulu dia harus mengetahui apa masalah yang akan ditelitinya. di dalam tulisan ini sedikit kami mengulas tentang penjelasan masalah di dalam penelitian. berikiut saya sajikan dan selamat membaca.

MASALAH 

Menurut Sudjarwo di dalam bukunya Metode Penelitian Sosial bahwa dalam perumusan masalah tidak cukup hanya di lakukan dalam perumusan judul, melainkan harus dapat dijelaskan secara deskriptif dan dianalisis dari sudut hakika, kepentingan dan operasinal dari ada masalah yang akan di teliti.
Menurut Hadari Nawawi di dalam bukunya Metode Penelitian Bidang Sosial mengemukakan bahwan “setiap penelitian ilmiah dimulai dengan perumusan masalah walaupun yang pertama ditulis adalah judul. Dalam arti judul haruslah bersifat umum yang mana judul menggambarkan sub-sub masalah yang diteliti.
Dari dua pendapat para ahli di atas kalau dilihat secara harpiah maka akan terlihat perbedaan pendapat tentang perumusan masalah. Namu, kalau dilihat lebih dalam lagi hanyasannya kedua ahli tersebut berangkat dari sudut pandang yang berbeda. Sebagai kesimpulan dari dua pendapat tersebut maka perumusan masalah haruslah dimulai dari hal-hal yang lebih mendalam tentang masalah yang akan diteliti.
Menurut Wechsler, Reinherz, dan Dobbin pada tahun 1976 di dalam bukunya Irawan Soehartono yang membahas tentang Metode Penelitian Sosial dicantumkan tentang perumusan masalah maka mereka mengemukakan “dalam perumusan masalah, tingkat reativitas semua orang tidaklah sama. Oleh karena itu, maka sangat lah diperlukan suatu kerangka yang sistematik dalam merumuskan masalah sebagai tuntunan.”
Selanjutnya Irawan Soehartono mengemukakan bebarapa tahap tentang perumusan masalah yaitu:
1.      Adanya kebutuhan yang dirasakan. dengan adanya rasa kebutuhan di dalam seseorang maka akan timbul rasa termotivasi untuk melakukan suatu hal.
2.      Mempersempit masalah sampai pada tingkat yang dapat ditangani oleh peneliti. Ini dikemukakan karena Irawan Soehartono menganggap bahawa setiap pemula dalam penelitian atau bagi peneliti yang belum berpengalaman kebanyakan dalam  menghadapi yang dirumuskan merasa masih sangat luas sehingga akan menimbulkan kesulitan dalam penelitian dalam arti masalah yang dihadapi tidak dapat diteliti secara empiris.
3.      Memerikasa masalah yang aka diteliti dalam hubungannya dengan pengetahuan yang tersedia. Dengan minimnya pengetahuan dengan dihadapkan kepada masalah yang akan diteliti maka akan sulit untuk mendefenisikan dan mengartikan rumusan masalah.
4.      Mempertimbangkan masalah. Dalam meniliti suatu masalah yang perlu diprtimbangkan adalah tentang manfaat masalah yang diteliti, waktu yang digunakan dan biaya yang diperlukan.
Adapun pertimbangan-pertimbangan eksternal dan internal yang dapat digunakan untuk menetapkan  masalah menurut Surakhmad, 1994 di dalam bukunya Andi Prastowo yang membahas tentang Memahami Metode-metode Penelitian yaitu:
1.      Apakah masalah bermanfaat untuk dipecahkan?
2.      Apakah terdapat keahlian yang diperlukan untuk memecahkannya?
3.      Apakah masalah itu menarik untuk dipecahkan?
4.      Apakah masalah ini memberikan sesuatu yang baru?
5.      Apakah dalam mpemecahan masalah itu bisa didapatkan data yang cukup?
6.      Apakah masalah itu terbatas sedemikian rupa sehingga jelas batas-batasannya dan dapat dilaksanakanpemecahannya?
Dari hal-hal yang perlu dipertimbangkan tersebut maka untuk menemukan keberadaan masalah dan dimana seseorang dapat menemukannya maka di perlukan tiga hal yang penting dan berguna dalam penelitian yaitu pengalaman, deduksi dari teori dan literatur yang ada kaitannya (Furchan, 2007).
Kalau kita lihat dari penelitian kualitatif maka langkah-langkah dalam perumusan masalah menurut Tohirin di dalam bukunya yang membahas tentang Metode Penelitian Kulitatif  adalah:
1.      Tentukan fokus penelitian terlebih dahulu
2.      Menemukan faktor yang ada kaitannya dengan apa yang akan diteliti
3.      Menemukan hal-hal yang menarik untuk diteliti kemudian menetapkan masalah mana yang akan diteliti
4.      Mengkaitkan secara logis faktor-faktor subfokus yang dipilih dengan fokus penelitian.
Fraenkel dan Wallen (1990) di dalam bukunya Kamarudin yang membahas tentang Metode Penelitian Kuantitaif mengemukakan bahwa masalah penelitian yang baik adalah:
1.      Masalah harus feasible. Dengan arti masalah harus dapat dicarikan jawabannya melalu refrensi yang jelas tidak banyak yang menghabiskan dana, tenaga dan waktu.
2.      Masalah harus jelas dalam arti semua orang harus berpendapat yang sama terhadap masalah yang akan diteliti.
3.      Masalah harus signifikan dalam arti malah yang akan dipecahkan memberikan manfaat.
4.      Masalah bersifat etis yang mana masalah tersebut tidah berhubungan dengan etika, moral, nilai-nilai keyakinan dan agama.
Dalam perumusan masalah tidak trtutup kemungkinan adanya kesalahan dalam perumusan masalah. Beberapa hal kesalahan umum dalam perumusan masalah yang dikemukakan oleh DR. Yasril Yazid. Dkk. Di dalam bukunya Metode Penelitian di antaranya adalah:
1.      Berusaha mengumpulkan data tanpa perancanaan yang matang dengan harapan sesuatu pasti akan dapat timbul dari analisis.
2.      Menggunakan data yang sudah dikumpulkan , kemudian mencari masalah yang kira-kira cocok dengan data yang ada.
3.      Merumuskan tujuan secara mengambang atau terlalu umum, akibatnya kesimpulan menjadi umum. Akibatnya tujuan menjadi kurang terpusat.
4.      Melaksanakan penelitian tanpa mengadakan kajian pustaka terhadap penelitian-penelitian lainnya yang relevan.

demikian kiranya yang dapat kami jelaskan tentang masalah di dalam penelitian, terima kasih telah membaca dan semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar