Laman

Senin, 15 Desember 2014

dasar-dasar manajemen



BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Hal yang melatar belakangi penyusunan makalah ini adalah selain sebagai tugas dari salah satu mata kuliah yang kami pelajari juga sebagai landasan kelompok kami dalam mengemukakan sebuah gagasan yang tersusun. Sebagai mana yang kita ketehui perencanaan merupakan proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan cara pencapaiannya. Setiap rencana akan memberi sumbangan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Sebab, rencana menuntun kemana organisasi dan kegiatan-kegiatan kita yang akan diarahkan. Oleh karena itu, setiap pemimpin ataupun seorang  manajer haruslah bisa menyusun semua kegiatan dan tindakannya sesuai dengan rencana yang sudah  ditetapkan sebelumnya, karena dengan perencanaan tersebut dapat membantu kita dalam semua tipe organisasi untuk mencapai tujuan atau  kinerja yang lebih baik yang dalam artian dapat mengarahkan langkah mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan lebih terstruktur. Dengan perencanaan pula kita bisa melihat gambaran arah kinerja yang dilakukan baik sekarang maupun yang akan datang atau yang akan dilaksanakan. Dengan begitu pula akan dapat memotivasi dan mengantisipasi setiap bayangan hambatan yang ada kemungkinan akan datang nantinya.
            Dengan adanya perencanaan maka akan hadir serangkaian gambaran bagaimana langkah ke depan dan tentunya akan bisa mengatur tindakan yang akan diambil dan diimplementasikan.
1.2. Tujuan.
Tujuan dalam pembahasan makalah ini agar setiap pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang manfaat dan pentingnya perencanaan. Karena untuk kedepannya kita pasti menjadi seorang pemimpin minimal untuk diri sendiri dan tidak menutup kemungkinan  juga akan menjadi pemimpin untuk orang lain baik dalam skala kecil maupun skala besar. Dengan demikian, tentulah kita harus mengetahui bagaimana pola perencanaan yang baik agar dapat menyusun rencana yang sesuai dan tepat demi tercapainya suatu tujuan yang telah ditetapkan dengan lebih efektif dan memuaskan. Secara keseluruhan tujuannya untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
1.3. Rumusan Masalah.
            Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa yang di maksud dengan Perencanaan ?
2.      Apa saja proses perencanaan ?
3.      Macam-macam perencanaan ?
4.      Alasan perlunya Perencanaan ?
5.      Pengertian perencanaan strategik ?
6.      Apa saja hambatan-hambatan perencanaan ?
1.4. Batasan Masalah.
            Dalam pembahsan ini kami membatasi pembahasan masalah hanya dalam ruang lingkup pengertian perencanaan, proses perencanaan, macam-macam perencanaan, alasan perlunya perencanaan, perencanaan strategik, dan hambatan-hambatan dalam perencanaan. Dan tentunya dengan merujuk pada beberapa buku yang menjadi referensi terhadap materi yang kami bahas.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Perencanaan.
Perencanaan (planning) merupakan suatu fungsi manajemen yang paling utama. Pada urutan-urutan kegiatan, perencanaan merupakan awal kegiatan. Fungsi yang lain akan bekerja setelah diberi arahan oleh bagian perencanaan, oleh karena itu perencanaan adalah proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai.1
2.2. Proses Perencanaan.
1. Menetapkan Tugas dan Serangkaian Tujuan.
Tugas dan tujuan adalah dua pengertian yang mempunyai hubungan sangat erat, nerupakan anak kembar siam. Bila kita melaksanakan tugas pasti, pasti ada yang menjadi tujuan kegiatan kita itu. Sebaliknya suatu tujuan tidak akan tercapai bila kita tidak melakukan suatu kegiatan, yakni melakukan sautu tugas. Kedua pengertian itu sangat erat hubungannya. Dalam membuat suatu rencana, pertama-tama kita harus menetapkan tugas dan tujuan. Apa tujan kita, misalnya penetapan tujuan perusahaan, merupakan landasan dari pembuatan rencana kemudian. Kita tidak mungkin merencanakan sesuatu, bila tidak tegas lebih dahulu, tujuan yang akan kita capai dengan rencana tersebut. Demikianlah, betapa pentingnya peranan penetapan tujuan itu.

                                               
1Zasri M. Ali, Dasar-dasar Manajemen, Pekanbaru: Suska Press, 2008, hlm. 12.
2. Mengobservasi dan Menganalisis.
Setelah tugas dan tujuan suatu perusahaan sudah di tetapkan, langkah-langkah berikut ialah mencapai atau mengobservasi faktor yang mempermudah untuk mencapai tujuan. Bila faktor-faktor itu sudah terkumpul, dianalisis, untuk dapat menetapkan mana yang masih efektif di gunakan pada masa yang akan datang. Bila data tersebut sudah di peroleh, kemudian dianalisis untuk menetapkan apakah faktor tersebut masih efektif di gunakan untuk masa depan.
3. Mengadakan Kemungkinan-kemungkinan.
Tersedianya bahan-bahan yang diperoleh pada langkah terdahulu, memberian perencanaan dapat membuat beberapa kemungkinan untuk mencapai tuuan perusahaan. Sudah tentu terdapat beberapa kemungkinan untuk mencapai tujuan perusahaan. Kemungkinan-kemungkinan tersebut dapat di urut-urutkan atas dasar tertentu, misalnya atas dasar lamanya diselesaikan, besarnya biaya yang di perlukan. Langkah inilah yang di sebut dengan mengadakan kemungkinan-kemungkinan.
4. Pembuatan Sintesis.
Ada beberapa kemungkinan dalam mencapai tujuan. Pemilihan salah satu kemungkinan sering kali tidak tepat sebab masing-masing kemungkinan selalu mengandung unsur yang baik di samping adanya sela-sela negatifnya. Oleh karenanya, pada fase ini pembuat rencana harus mengawinkan atau membuat berbagai kemungkinan itu. Sela-sela negatif dari masing-masing kemungkinan dibuang, dan unsur-unsur yang positif di ambil sehingga dipperoleh sintetis dari beberapa kemungkinan.2
                                               
2M. Manullang, Dasar-dasar Manajemen, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006, hlm. 45-47.
2.3. Macam-macam Perencanaan.
            Pada umumnya perencanaan dapat dibedakan menjadi lima bagian, yaitu:
1. Perencanaan Menurut Waktu.
            Perencanaan menurut waktu dibedakan kedalam perencanaan jangka pendek, perencanaan jangka menengah dan perencanaan jangka panjang.
2. Perencanaan Menurut Fungsi.
            Perencanaan dikelompokkan menurut bagian (unsur-unsur) penting dan utama yang ada didalam organisasi meliputi fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi sumber daya manusia, fungsi keuangan, fungsi umum, fungsi rised dan fungsi pengembangan.
3. Perencanaan Menurut Pusat Pertanggung Jawaban.
            Di dalam organisasi bisnis pusat pertanggung jawaban meliputi bagian yang bertanggung jawab terhadap penghasilan biaya dan investasi, maka masing-masing bagian yang bertanggung jawab terhadap penghasilan membuat perencanaan, bagian yang bertanggung jawab terhadap biaya membuat perencanaan dan bagian investasi juga membuat perencanaan.
4. Perencanaan Menurut Penggunaan.
            Dari segi penggunaan perencanaan dibedakan kedalam perencanaan satu langkah dan perencanaan berkelanjutan.
5. Perencanaan Dalam Kaitannya Dalam Strategi.
            Dalam kaitannya dengan strategi perencanaan dibedakan ke dalam perencanaan strategi dan perencanaan taktis. Perencanaan strategi berkaitan dengan perencanaan yang bermuatan luas dan menyeluruh serta bersifat jangka panjang sejalan dengan tujuan dan misi organisasi. Sedangkan perencanaa taktis adalah perencanaan yang memusatkan kepada tindakan dan aktifitas sehari-hari. Perencanaan taktis ini sering kali disebut dengan perencanaan operasional.3
2.4. Alasan Perlunya Perencanaan.
     Rencana menuntun kemana organisasi dan kegiatan-kegiatannya akan diarahkan.4 Salah satu maksud utama perencanaan adalah melihat bahwa program-program dan penemuan sekarang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan di waktu yang akan datang, yaitu meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih baik.
Ada dua alasan perlunya perencanaan yang dilakukan untuk mencapai tujuan yaitu :
1        Protective benefits yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.
2        Positive benefits dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.

2.5. Perencanaan Strategik.             
Rencana ini dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yang luas, yaitu untuk melaksanakan misi yang merupakan satu-satunya alasan kehadiran organisasi tersebut.5
                                               
            3Indra Iman dan Siswandi, Aplikasi Manajemen Perusahaan, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011, hlm. 43-44.
                4Zasri M.Ali, op.cit, hlm. 13.
5H.B. Siswanto, Pengantar Manajemen, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011, hlm. 48.

Perencanaan strategi adalah proses perencanaan jangka panjang yang disusun dan digunakan untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi. Pendekatan peerencanaan strategik merupakan penetapan serangkaian kepurusan dan kegiatan dalam perumusan dan implementasi strategi-strategi yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Proses perumusan dan strategi-strategi yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi meliputi sembilan langkah sebagai berikut :
1.      Perumusan Tujuan.
            Perumusan tujuan merupakan tanggung jawab manajer puncak, perumusan ini dipengaruhi oleh nilai-nilai yang di bawakan manajer. Nilai-nilai ini dapat mencakup masalah-masalah sosial dan etika, atau masalah-masalah umum seperti luas perusahaan, macam produk atau jasa yang akan diproduksi.
2.      Pengenalan Tujuan dan Strategi Saat Ini.
Setelah misi ditetapkan dan dijabarkan kedalam tujuan yang lebih operasional,langkah selanjutnya adalah menentukan tindakan yang akan di lakukan dengan cara yang tepat untuk mencapai tujan tersebut.
3.      Analisis Lingkungan.
            Tujuan analisis ini adalah untuk memahami cara bagaimana perubahan perekonomian,teknologi,sosial,budaya,polotik serta hukum secara tidak langsung mempengaruhi organisasi.
4.      Analisis Sumber Daya.
            Analisis ini perlu untuk mengenali kekuatan dan kelemahan di dalam persaingan baaik sekarang maupun masa depan.Hal ini diperlukan untuk menentukan peluang yang akan di ambil.
5.      Mengenali Peluang dan Tantangan strategi.
            Mengenali peluang dan tantangan strategi adalah langkah penting untuk pembuatan keputusan strategi.
6.      Analisis Kebutuhan Perubahan Strategi.
     Keputusan tersebut didasarkan pada ada tidaknya kerenggangan prestasi. Kerenggangan prestasi perbedaan antara tujuan yang ditetapkan dengan hasil yang seyogyanya di capai apabila strategi yang ada sekarang di teruskan.
7.      Pembuatan Keputusan Strategik.
            Apabila perubahan strategi di perlukan untuk menutup kerenggangan prestasi maka perlu menentukan,menilai dan memilih kemungkinan pendekatan strategik.
8.      Pelaksanaan Strategi.
            Setelah strategi dipilih maka perlu dijabarkan kedalam rencana, program dan anggaran untuk dilaksanakan.
9.      Pengukuran dan Pengendalian Kemajuan.
            Dengan mempergunakan perencanaan strategik, organisasi mempunyai sasaran dan pengarahan yang jelas. Disamping itu proses perencanaan strategi, membantu manajer mengantisipasi masalah-masalah sebelum timbul dan menanganinya sebelum menjadi lebih berat.6
2.6. Hambatan-hambatan Perencanaan.
1.      Para perencana tidak cakap untuk melihat kemuka dengan tepat.
                                               
            6Zasri M.Ali, op.cit, hlm. 18-20.
2.      Kewenangan-kewenangan atau keuasaan-kekuasaan tidak jelas, samar-samar sehingga pelaksana bertindak ragu-ragu, atau kekuasaan dan kewenangan itu tidak cukup besar dan luas untuk mengerjakan tugasnya.
3.      Anggaran yang diberikan tidak cukup untuk melaksanakan pekerjaan, karena itu juga tidak sesuai dengan rencana angaran dalam perencanaan.
4.      Tidak ada bantuan penduduk dan tidak ada “ moral suport”, umpama suatu rencana yang diterima dengan dingin oleh masyarakat ketika rencana itu akan dikerjakan. Terlebih buruk bila suatu rencana di sambut dengan protes masyarakat. Dalam keadaan demikian andai kata rencana itu dipaksakan dan diteruskan, maka menimbulkanketegangan-ketegangan yang akan meletus dalam bentuk kerusuhan yang sukar diatasi.7










                                               
            7Yayat M Herujito, dasar-dasar Manajemen, Jakarta: PT. Grasindo, 2001, hlm. 97-98.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
            Sebagai mana kita ketahui Perencanaan (planning) adalah proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai. Dan perencanan disebut juga dengan suatu pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnyapa yang harus dilakukan, kapan ,bagaimana dan oleh siapa.
Adapun manfaat perencanaan adalah sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan, terorganisasinya pelaksanaan tugas dan kegiatan, serta memudahkan pelaksanaan pengawasan. Hal tersebut haruslah kita ketahui dan kita pelajari untuk menjadi seorang pemimpin karena jika itu tidak kita ketahui maka kita tidak ada acuan atau patokan untuk menjadi seorang pemimpin yang baik.
B. Pesan dan Saran.
            Dalam makalah ini sedikit pesan dan saran yang kami sampaikan tertuju kepada kami pribadi selaku tim penulis khususnya dan pembaca sekalian umumnya, diantaranya :
1.      Mengawali tindakan atau kegiatan dengan perencanaan yang sistematis dan sejalan dengan tujuan yang diharapkan.
2.      Mengimplementasikan setiap perencanaan yang disusun dengan tanggung jawab dan siap untuk melakukan evaluasi terhadap rencana yang telah disusun apabila sudah dilaksanakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar