Laman

Rabu, 17 Desember 2014

makalah disiplin



BAB I
PENDAHULUAN


1.1 LATAR BELAKANG
Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan dalam sebuah forum organisasi, lembaga dan lain sebagainya, digunakan terutama untuk memotivasi pegawai, anggota dll, agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat untuk mendidik  untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Namun kurangnya pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut pihak pimpinan sebaiknya memberikan program orientasi kepada angotanya, maupun yang baru pada hari pertama mereka bekerja, karena  tidak dapat diharapkan bekerja dengan baik dan patuh, apabila peraturan/prosedur atau kebijakan yang ada tidak diketahui, tidak jelas, atau tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Selain memberikan orientasi, pimpinan harus menjelaskan secara rinci peraturan peraturan yang sering dilanggar, berikut rasional dan konsekwensinya. Demikian pula peraturan/prosedur atau kebijakan yang mengalami perubahan atau diperbaharui, sebaiknya diinformasikan kepada staf melalui diskusi aktif.


Tindakan disipliner sebaiknya dilakukan, apabila upaya pendidikan yang diberikan telah gagal, karena tidak ada orang yang sempurna. Oleh sebab itu, setiap individu diizinkan untuk melakukan kesalahan dan harus belajar dari kesalahan tersebut. Tindakan indisipliner sebaiknya dilaksanakan dengan cara yang bijaksana sesuai dengan prinsip dan prosedur yang berlaku menurut tingkat pelanggaran dan klasifikasinya.
1.2. TUJUAN
Supaya mahasiswa dapat menyadari betapa sungguh disiplin itu penting dalam perkembangan pribadi serta masa depan yang bersangkutan. Oleh karena itu diharapkan dapat memberikan motivasi lebih baik dan mahasiswa dapat menjalankan segala sesuatunya lebih dewasa.
1.3. RUMUSAN MASALAH
- Apa pengertian kedisiplinan ?
- Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan ?
- Apa manfaat kedisiplinan mahasiswa ?
- Bagaimana pelaksanaan kedisiplinan dalam kampus ?
- belajar mahasiswa dalam proses pendidikan?
1.4 BATASAN MASALAH
          Dalam pembahasan materi makalah kali ini kami membatasi pembahasan hanya pada ruang Pengertian kedisiplinan, faktor-faktor yang mempengaruhinya, manfaat kedisplinan, kemudian pelaksanaannya dalam kampus maupun proses pendidikan lainnya. dalam criteria tersebut kami memaparkan penjelasan-penjelasan yang menurut kami wajar dengan apa yang tertera pada batasan-batasan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.
Dalam Islam, disiplin adalah kemauan yang instan untuk taat dan hormat pada aturan yang berlaku baik itu aturan agama, etika sosial maupun tata tertib organisasi.
Kedisiplinan dalam proses pendidikan sangat diperlukan karena bukan hanya untuk menjaga kondisi suasana belajar dan mengajar berjalan dengan lancar, tetapi juga untuk menciptakan pribadi yang kuat bagi setiap mahasiswa.

2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan
Ada beberapa faktor yang memperngaruhi kedisiplinan.
a.       Pergaulan di Lingkungan
b.      Keluarga, dan
c.       Diri sendiri





2.3. Manfaat Kedisiplinan bagi Mahasiswa
Manfaat kedisiplinan adalah membuat mahasiswa menjadi lebih tertib dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta mahasiswa juga dapat mengerti bahwa kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa depannya kelak, karena dapat membangun kepribadian mahasiswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi semua pihak.
Seorang yang disiplin ketika melakukan suatu pelanggaran walaupun kecil akan merasa bersalah terutama karena ia merasa telah mengkhianati dirinya sendiri. Perilaku khianat akan menjerumuskannya pada runtuhnya harga diri karena ia tak lagi dipercaya. Sedangkan kepercayaan merupakan modal utama bagi seseorang yang memiliki akal sehat dan martabat yang benar untuk dapat hidup dengan tenang (sakinah), dan terhormat.
Dengan demikian, sikap disiplin adalah suatu keharusan. Dalam bahasa Nabi, perilaku disiplin itu tersirat dalam sifat ihsan. Dalam sebuah Hadits sahih riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa ihsan adalah “menyembah Allah seakan-akan kamu melihatNya.” Konsekuensi dari perilaku ihsan adalah komitmen untuk melakukan segala aturan Allah menjalani perintah dan menjauhi laranganNya saat sendirian maupun saat ada orang yang mengawasi. Inilah inti dari disiplin.
Perilaku ihsan kepada Allah idealnya tidak didasarkan pada rasa takut, tapi pada rasa cinta: cinta pada Allah dan cinta pada diri sendiri.
Pertama, dengan dasar cinta pada Allah, maka ketaatan pada syariah Allah bukan karena rasa takut. Akan tetapi karena didorong semangat untuk menyenangkanNya. karena ingin surgaNya, atau takut pada nerakaNya. Sebab keikhlasan model begini, menurut Ibnu Sina, hanya timbul dari jiwa pedagang yang selalu mempertimbankan untung rugi dalam berbuat.
Kedua, cinta pada diri sendiri. Perilaku disiplin hendaknya juga didorong oleh rasa cinta pada diri sendiri. Karena setiap perbuatan baik pada dasarnya untuk kepentingan diri sendiri walaupun terkesan untuk kepentingan orang lain. Sebagaimana diterangkan dalam Q.S Al Isra’ 17:7 :
÷bÎ) óOçFY|¡ômr& óOçFY|¡ômr& ö/ä3Å¡àÿRL{ ( ÷bÎ)ur öNè?ù'yr& $ygn=sù 4 #sŒÎ*sù uä!%y` ßôãur ÍotÅzFy$# (#qä«ÿ½Ý¡uŠÏ9 öNà6ydqã_ãr (#qè=äzôuÏ9ur yÉfó¡yJø9$# $yJŸ2 çnqè=yzyŠ tA¨rr& ;o§tB (#rçŽÉi9tFãŠÏ9ur $tB (#öqn=tã #·ŽÎ6÷Ks? ÇÐÈ
Artinya:
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk kedalam masjid (masjidil aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertamakali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai
 Cinta pada diri sendiri bermakna bahwa seseorang akan sekuat tenaga menjaga kehormatan, harga diri dan martabat pribadi dengan berusaha selalu mentaati segala aturan yang berlaku, baik aturan Tuhan maupun aturan antar-manusia yang sudah disepakati bersama.


Kesadaran bahwa perilaku disiplin diri (self-discipline) atau ihsan sebagai bentuk dari kecintaan manusia pada dirinya sendiri itu sangatlah penting. Sebab, dengan begitu, pengawasan tak lagi diperlukan. Korupsi, pencurian, perzinahan dan tindakan kriminal serta asusila lainnya tak akan ada. Karena semua tindakan kriminal, asusila dan pelanggaran yang lain timbul dari lemahnya kesadaran bahwa segala perbuatan yang melanggar aturan Tuhan dan manusia pada dasarnya akan merusak diri sendiri, keluarga dan semua orang yang dicintainya.
Q.S Fushshilat 41:46:
ô`¨B Ÿ@ÏHxå $[sÎ=»|¹ ¾ÏmÅ¡øÿuZÎ=sù ( ô`tBur uä!$yr& $ygøŠn=yèsù 3 $tBur y7/u 5O»¯=sàÎ/ ÏÎ7yèù=Ïj9 ÇÍÏÈ  
Artinya:
Barangsiapa mengerjakan kebajikan maka (pahalanya)untuk dirinya sendiri dan barang siapa berbuat jahat maka (dosanya) menjadi tanggungan dirinya sendiri. Dan Allah sama sekali tidak menzalimi hamba-hambanya”.

2.4. Pelaksanaan Kedisiplinan Dalam Kampus
Dalam pelaksanaan disiplin, harus berdasarkand dari dalam diri mahasiswa. Karena tanpa sikap kesadaran dari diri sendiri, maka apapun usaha yang dilakukan oleh orang di sekitarnya hanya akan sia-sia. Berikut ini adalah pelaksanaan kedisiplinan di lingkungan kampus.
a) datang ke kampus tepat waktu;
b) rajin belajar;
c) mentaati peraturan ;
d) mengumpulkan tugas yang diberikan dosen tepat waktu
e) selalu berdoa sebelum memulai pelajaran dan masih banyak lagi.
2.5. Kedisiplinan Belajar Mahasiswa Dalam Proses Pendidikan

Konsep disiplin berkaitan dengan tata tertib, aturan, atau norma dalam kehidupan bersama (yang melibatkan orang banyak). Menurut Moeliono (1993: 208) disiplin artinya adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma, dan lain sebagainya. Sedangkan pengertian mahasiswa adalah pelajar atau anak (orang) yang melakukan aktifitas belajar Dengan demikian disiplin mahasiswa adalah ketaatan (kepatuhan) dari mahasiswa kepada aturan, tata tertib atau norma di kampus yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar.
Dari pengertian tersebut, kedisiplinan mahasiswa dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan) mahasiswa terhadap aturan (tata tertib) yang berkaitan dengan jam belajar di kampus, yang meliputi jam masuk dan keluar , kepatuhan mahasiswa dalam berpakaian, kepatuhan mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kampus, dan lain sebagainya. Semua aktifitas mahasiswa yang dilihat kepatuhannya adalah berkaitan dengan aktifitas pendidikan di kampus, yang juga dikaitkan dengan kehidupan di lingkungan luar kampus.





BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dengan demikian, telah kita simpulkan bahwa disiplin di sekolah, dikampus an dimanapun itu sangat diperlukan. Karena dalam aplikasinya, kedisiplinan sangat berguna sebagai tolak ukur mampu atau tidaknya seseorang dalam mentaati aturan yang sangat penting bagi stabilitas kegiatan apapun. Selain itu sikap disiplin sangat diperlukan untuk di masa depan bagi pengembangan watak dan pribadi seseorang, sehingga menjadi tangguh dan dapat diandalkan bagi seluruh pihak.
Oleh karena itu, marilah kita hidup berdisiplin. Agar kelak, kita dapat menjadi panutan setiap orang dan bisa diandalkan. Jika tidak dari sekarang kita membiasakan untuk berdisiplin, kapan lagi kita bisa merubah dunia ini? Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menjadi pedoman untuk menjadi lebih baik bagi para pembaca khususnya para mahasiswa.

3.2.SARAN
Dengan senang hati kami ekspresikan kepada kita semua yang telah membaca makalah ini, namun di balik ini semua kami sangat mengharapkan masukan tentang koreksi makalah kami. Tentu di dalam kami menyusun makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu kami berharap ada di antara kita semua sebuah masukan yang bersifat membangun. Kami ucapkan terimakasih.




DAFTAR PUSTAKA

Srijanto Djarot, Drs., Waspodo Eling, BA, Mulyadi Drs. 1994 Tata Negara Sekolah Menengah Umum. Surakarta: PT. Pabelan.
Drs. H.Undang Ahmad Kamaludin, M.Ag, Drs. Muhammad Alfan, 2010,Etika Manajemen Islam, bandung: CV Pustaka Setia
            Muhlasin. Manajemen Islam, 2013.

3 komentar: