MAKALAH MANAJEMEN KINERJA- Salam sejahterah buat pembaca sekalaian. Di dalam kesempeatan ini saya akan sedikit berbagi tentang sebuah ilmu manajemen yaitu manajemen kinerja berikut pembahasannya. selamat membaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagai salah satu cabang ilmu
social, teori dan penerapan ilmu manajemen telah menyentuh keselurh jenis
organisasi an seluruh aspek kehidupan, ari yang sifatnya pribadi hingga Negara.[1]
Manajemen biasanya diartikan sebagai proses mencapai hasil melalui dan dengan
orang lain dengan memaksimumkan pendayagunaan sumber daya yang tersedia.[2]
Manajemen
merupakan suatu proses yang sangat dibutuhkan dalam dunia perusahan, karena dalam proses manajemen
terdapat langkah-langkah atau tahapan dalam mencapai tujuan perusahaan sehingga
dapat mencapai tujuan tersebut secara efektif dan efisien.
Selain proses
manajemen yang perlu diperhatikan dalam sebuah instansi atau organisasi,
kinerja dalam sebuah instansi juga perlu diperhatikan. Karena, kinerja
merupakan hasil kerja dan juga penilaian atas kerja seseorang yang berkecimpung
dalam dunia kerja sebuah instansi. Oleh karenanya, kinerja juga membutuhkan
manajemen, agar hasil yang diperoleh atau kinerja dari para pekerja atau
karyawan dapat mencapai hasil yang ditujukan oleh perusahaan.
Saat
ini perusahaan menghadapi banyak tantangan dari lingkungan. Perubahan-perubahan
terjadi begitu cepat dan kadang-kadang tidak dapat diduga. Perubahan-perubahan
ini antara lain dalam bidang ekonomi, teknologi, pasar dan persaingan.
Perubahan ini mengharuskan perusahaan untuk mengubah semua kebiasaan yang sudah
dilakukan selama ini untuk menghadapi tingkat persaingan yang tinggi dan untuk
mencapai sasaran yang diinginkan. Untuk itu diperlukan suatu pendekatan baru
dalam mengevaluasi kinerja karyawan yang dikenal dengan Manajemen Kinerja
(Performance Management).
Melaksanakan
manajemen kinerja akan memberikan manfaat bagi organisasi, tim, dan individu.
Manajemen kinerja mendukung tujuan menyeluruh organisasi dengan mengaitkan
pekerjaan dari setiap pekerja dan manajer pada keseluruhan unit kerjanya.
Semuanya akan dibahas dalam makalah ini.
B.
Rumusan Masalah
a. Apa pengertian manajemen, kinerja, dan
manajemen kinerja?
b. Apa tujuan
dari manajemn kinerja?
c. Apa
prinsip-prinsip dasar manajemen kinerja?
d. Bagaimana
kriteria keberhasilan manajemen kinerja?
e. Bagaimana tantangan manajemen kinerja?
f. Sebutkan manfaat manajemen
kinerja ?
C.
Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen pembimbing, selain itu makalah yang
berjudul Manajemen Kinerja juga untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca
serta dapat dijadikan refrensi .
D. Batasan
Masalah
Untuk mencegah kekeliruan pembaca
maka kami selaku penulis memberi batas permasalahan pada makalah ini. Makalah
ini hanya membahas dasar-dasar manajemen kinerja seperti yang telah tertera
pada rumusan masalah.
BAB II
PEMBAHASAN
MANAJEMEN KINERJA
Dalam pengelolaan sebuah organisasi
atau perusahaan, diperlukan tata kelola atau manajerial yang baik. Pengetahuan
dasar manajemen perlu dipahami dan diterapkan dengan baik oleh manajer sehingga
akan sangat membantu dalam melaksanakan tugas-tugasnya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi.[3]
Manajemen yang baik adalah kunci kesejahteraan masyarakat yang terdiri dari
berbagai macam organisasi.[4]
Salah satu aspek kunci dalam manajemen adalah bagaimana manajer dapat mengenali
peran dan pentingnya para pihak yang akan menunjang pencapaian tujuan
perusahaan.[5]
A. Pengertian Manajemen,
Kinerja, dan Manajemen
Kinerja
Istilah manajemen(management) telah diartikan oleh
berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda.[6]Manajemen
berasal dari kata to manage yang diartikan dengan mengendalikan,
menangani atau mengelola.[7]
Secara umum, pengertian manajemen adalah pengelolaan suatu pekerjaan untuk
memperoleh hasil dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara
menggerakkan orang lain untuk bekerja.[8]
Menurut G. R.
Terry, manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri atas
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan untuk
menentukan dan usaha mencapai sasaran-sasaran dengan memanfaatkan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya.
Menurut James
A. F. Stoner, manajemen diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan
menggunakan semua sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.[9]
Manajemen
adalah proses penggunaan sumber daya organisasi dengan menggunakan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.[10]
Yakni dengan menjalankan fungsi-fungsi manajemen seperti, perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pelaksanaan, pengawasan, dll.[11]
Manajemen dapat didefenisikan sebagai sebuah proses yang terdiri atas
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian.[12]
Sementara itu, Kata
kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja yang padanannya
dalam bahasa Inggris adalah performance, yang sering diindonesiakan
menjadi kata performa..Pengertian Kinerja menurut beberapa ahli adalah
sebagai berikut:
1. Kinerja merupakan seperangkat hasil yang
dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu
pekerjaan yang diminta (Stolovitch and Keeps, 1992)
2. Kinerja merupakan salah satu kumpulan
total dari kerja yang ada pada diri pekerja (Griffin, 1987)
3. Kinerja merupakan suatu fungsi dari
motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang
harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan
ketrampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa
pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana
mengerjakannya (Hersey and Blanchard, 1993)
4. Kinerja merujuk kepada tingkat
keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang
diinginkan dapat tercapai dengan baik (Donelly, Gibson and Ivancevich, 1994)
5. Kinerja sebagai kualitas dan kuantitas
pencapaian tugas-tugas, baik yang dilakukan oleh individu, kelompok maupun
perusahaan (Schermerhorn, Hunt and Osborn, 1991)
6. Kinerja sebagai fungsi interaksi antara
kemampuan (Ability=A), motivasi (motivation=M) dan kesempatan
(Opportunity=O) atau Kinerja = ƒ(A x M x O); artinya: kinerja
merupakan fungsi dari kemampuan, motivasi dan kesempatan (Robbins,1996)
Dari kedua kata manajemen dan kinerja, jika digabungkan menjadi satu
kata baru yaitu Manajemen Kinerja (Performance Management). Beberapa
definisi diungkapkan oleh para ahli sebagai berikut:
1. Manejemen kinerja sebagai proses
komunikasi yang dilakukan secara terus menerus dalam kemitraan antara karyawan
dengan atasan langsungnya. Proses komunikasi ini meliputi kegiatan membangun
harapan yang jelas serta pemahaman mengenai pekerjaan yang akan dilakukan
(Bacal, 1994).
2. Manajemen kinerja sebagai sarana untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik dari organisasi, tim dan individu dengan cara
memahami dan mengelola kinerja dalam suatu kerangka tujuan, standar, dan
persyaratan-persyaratan atribut yang disepakati (Armstrong, 2004).
3. Manajemen kinerja merupakan gaya
manajemen yang dasarnya adalah komunikasi terbuka antara manajer dan karyawan
yang menyangkut penetapan tujuan, memberikan umpan balik baik dari manajer
kepada karyawan maupun sebaliknya (Schwartz, 1999)
4. Manajemen kinerja merupakan dasar dan
kekuatan pendiring yang berada di belakang semua keputusan organisasi, usaha
kerja dan alokasi sumberdaya (Costello, 1994)
Dengan memperhatikan pendapat para ahli, maka dapat dirumuskan bahwa
pada dasarnya manajemen kinerja merupakan gaya manajemen dalam mengelola
sumberdaya yang berorientasi pada kinerja yang melakukan proses komunikasi
secara terbuka dan berkelanjutan dengan menciptakan visi bersama dan pendekatan
strategis serta terpadu sebagai kekuatan pendorong untuk mencapai tujuan
organisasi.
Manajemen
kinerja adalah suatu proses yang dirancang untuk meningkatkan kinerja
organisasi, kelompok, dan individu yang digerakkan oleh para manajer.[13]
Manajemen kinerja mencakup pengkajian ulang terhadap kinerja secara
berkesinambungan dan dilakukan secara bersama berdasarkan kesepakatan mengenai
sasaran, keahlian, kompetensi, rencana kerja dan pengembangan, serta
pengimplementasian rencana peningkatan dan pengembangan lebih lanjut.[14]
Kinerja sendiri
adalah suatu hal yang berorientasi ke masa depan, disesuaikan spesifik
berdasarkan kondisi khusus dari setiap organisasi/individu dan didasarkan atas
suatu model kausal yang menghubungkan antara input dan output.[15]
Jadi,
kesimpulan dari manajemen kinerja adalah kegiatan yang mengkaji ulang kinerja
secara berkesinambungan untuk meningkatkan dan mengembangkan kinerja lebih
lanjut.
Penilaian
kinerja merupakan alat yang bermanfaat tidak hanya untuk mengevaluasi kerja
dari para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi karyawan.
Pada intinya, penilaian kinerja dapat dianggap sebagai alat untuk memverifikasi
bahwa karyawan memenuhi standar kinerja yang telah ditetapkan. Penilaian
kinerja dapat pula merupakan cara untuk membantu karyawan mengelola kinerja
mereka.[16]
B.
Tujuan
Manajemen kinerja.
Manajemen
kinerja dalam praktiknya memiliki berbagai tujuan yang dapat membantu
kefektifan dan keefisienan kerja. Adapun tujuan dari manajemen kinerja tersebut
menurut Noe dkk (1999) ada tiga tujuan manajemen kinerja, diantaranya:
1.
Tujuan Strategik
Manajemen kinerja harus mengaitkan kegiatan pegawai dengan tujuan
orgaisasi. Pelaksanaan streategi tersebut perlu mendefenisikan hasil yang akan
dicapai, perilaku, karakteristik pegawai yang dibutuhkan untuk melaksanakan
strategi, mengembangkan pengukuran dan sistem umpan balik terhadap kinerja
pegawai.
2. Tujuan
Administratif
Kebanyakan organisasi menggunakan informasi manajemen
kinerja khususnya evaluasi kinerja untuk kepentingan keputusan administratif,
seperti: penggajian, promosi, pemberhentian pegawai dan lain-lain.
3. Tujuan
Pengembangan
Manajemen kinerja bertujuan mengembangkan kapasitas
pegawai yang berhasil dibidang kerjanya.[17]
Tujuan umum
manajemen kinerja adalah menciptakan budaya para individu dan kelompok memikul
tangggung jawab bagi usaha peningkatan proses kerja dan kemampuan yang
berkesinambungan.[18]
Selain itu,
Tujuan umum manajemen kinerja adalah membangun suatu budaya dalam perusahaan
yang mendorong individu dan kelompok untuk bertanggung jawab memperbaiki secara
terus menerus kegiatan operasional perusahaan serta kemampuan dan kontribusi
mereka. Tujuan untuk menerapkan manajemen kinerja sebaiknya ditentukan dan
disetujui oleh manajemen puncak. Adapun tujuannya menurut Rojuainiah adalah:
- Meningkatkan kinerja organisasi,
kelompok dan individu
- Mengintegrasikan sasaran
orga-nisasi, kelompok dan individu.
- Memperoleh kejelasan akan harapan
perusahaan terhadap kinerja yang harus dicapai oleh individu dan kelompok.
- Mengembangkan ketrampilan dan
kompetensi karyawan.
- Meningkatkan hubungan kerjasama
yang lebih erat antara bawahan dan atasan.
- Menyediakan sarana yang dapat
meningkatkan obyektifitas penilaian kinerja karyawan.
C. Prinsip-Prinsip
Dasar Manajemen Kinerja.
Sebagai prinsip
dasar dalam manajemen kinerja adalah menghargai kejujuran, memeberikan
pelayanan, tanggung jawab, dirasakan seperti bermain, adanya perasaan kasihan,
adanya perumusan tujuan, terdapat konsensus dan kerja sama, sifatnya
berkelanjutan, terjadi komunikasi dua arah dan mendapatkan umpan balik.
1. Kejujuran
Kejujuran menampakkan diri dalam komunikasi umpan balik
yang jujur diantara manajer, pekerja, dan rekan kerja. Proses penilaian akan
memperluas pemahaman bawahan dengan cara mengajak mereka untuk jujur menyatakan
apa yang memotivasi mereka, apa yang mereka suka dan tidak suka mengenai
pekerjaan mereka, apa yang mereka inginkan dan apa yang menjadi kepentingan
mereka dan bagaimana mereka harus dibantu.
Sebaliknya, manajer juga menceritakan kebenaran dalam
hubungannya dengan bawahan tentang apa yang disuka dan apa yang tidak disuka
mengenai pekerjaan mereka.[20]
Sehingga manajer mampu memahami hambatan-hambatan para karyawan untuk mencapai
kinerja yang bagus.
2. Pelayanan
Yang dimaksud dengan pelayanan disini adalah bagaimana
memberikan pelayanan kepada para pekerja, seperti jika pekerja mengalami
kesulitan menyelesaikan pekerjaannya, maka manajer membantu pekerja tersebut
agar mampu menyelsaikan pekerjaannya tersebut.
3. Tanggung jawab
Tanggung jawab merupakan prinsip dasar dalam mengembangkan
kinerja. Dengan memahami dan menerima tanggung jawab atas apa yang mereka
kerjakan dan yang tidak mereka kerjakan untuk mencapai tujuan mereka. Dalam
perspektif manajer, sudah menjadi tanggung jawab manajer untuk memastikan
keberhasilan bawahannya.
4. Bermain
Manajemen kinerja menggunakan prinsip bahwa bekerja sama
dengan bermain.[21]
Dengan menggunakan prinsip bermain, maka pekerjan yang dikerjakan tidak akan
menjadi beban, justru akan menyenangkan dan menjadi semangat ketika mengerjakan
pekerjaan tersebut.
5. Rasa kasihan
Makna rasa kasihan adalah seorang manajer memiliki sikap
memahami dan empati terhadap orang lain. Rasa kasihan seorang manajer akan
melupakan kesalahan di belakang dan akan memulai denhan sesuatu yang baru.
6. Perumusan tujuan
Manajemen kinerja dimulai dengan melakukan perumusan dan
mengklarifikasi terlebih dahulu tujuan yang hendak dicapai organisasi.
7. Konsensus dan
kerja sama
Manajemen kinerja mengandalkan pada
kerja sama antara atasan dan bawahan dari pada menekankan pada kontrol dan
melakukan pemaksaan.
8. Berkelanjutan
Manajemen kinerja merupakan proses yang
sifatnya berlangsung secara terus menerus, dan berkelanjutan.
9. Komunikasi dua
arah
Manajemen kinerja memerlukan gaya
menajemen yang bersifat terbuka dan jujur serta mendorong teradinya komunikasi
dua arah. Dengan komunikasi dua arah, bawahan mudah memahami apa yang
diinginkan oleh atasannya. Sebaliknya, atasan lebih memahami apa yang terjadi
dan apa yang diinginkan oleh bawahan.
Umpan balik dalam hal ini berupa
kemungkinan pengalaman dan pengetahuan kinerja pada masa lalu, yang gunanya
untuk meninjau kembali perencanaan kinerja.
D.
Kriteria Keberhasilan Manajemen Kinerja
Keberhasilan kinerja akan membawa dampak
positif terhadap hasil kerja yang efektif yang mampu mencapai tujuan dari
sebuah instansi perusahaan. Oleh karenanya, instansi yang melakukan manajemen
kinerja pada perusahaannya akan mampu memperoleh kinerja yang efektif. Maka,
manajemen kinerja dapat dinyatakan berhasil apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut:
1. Proses manajemen
kinerja telah memungkinkan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh individu
dari pekerjaan dapat dipergunakan untuk memodifikasi tujuan organisasi.
2. Proses
penyelenggaraan manajemen kinerja dapat disesuaikan dengan pekerjaan sebenarnya
dari organisasi dan bagaimana kinerja pada umumnya dikelola.
3. Manajemen
kinerja dapat memberi nilai tambah dalam bentuk hasil jangka pendek maupun
pengembangan jangka panjang.
4. Proses
manajemen kinerja berjalan secara transparan dan bekerja secara jujur dan adil.
5. Pendapat stakeholder
diperhatikan tentang seberapa baik skemanya berjalan dan tindakan diambil
sesuai keperluan untuk memperbaiki berbagai proses.[23]
Jika perusahaan memperhatikan dan berusaha memenuhi permintaan / kepentingan
dari masing-masing stakeholder, maka manejemen kinerja akan dapat berhasil.[24]
E. Tantangan
Manajemen Kinerja
Tantangan yang
dihadapi majemen kinerja adalah kecenderungan dihindari baik oleh manajer
maupun pekerja. Dan mereka memiliki alasan masing-masing. Dimata manajer,
manajemen kinerja merupakan tambahan beban kerja, disamping menjalankan tugas
yang selama ini sudah dikerjakan. Sementara itu, dipihak pekerja, masih banyak
keraguan karena belum memahami sepenuhnya akan manfaat manajemen kinerja bagi
dirinya sendiri.[25]
Adapun solusi
terhadap permasalahan mengenai tantangan pelaksanaan manajemen kinerja menurut
pemakalah adalah:
1. Menanamkan
dalam diri manajer maupun karyawan bahwa manajemen kinerja sangat urgen atau
penting untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja baik manajer maupun
kayawan, sehingga akan mampu meningkatkan produktiftas dan mencapai tujuan
perusahaan sesuai target dan perencanaan perusahaan.
2. Mengetahui dan
Memahami manfaat manajemen kinerja, yaitu meningkatkan disiplin kerja baik
manajer maupun karyawan.
3. Tidak
menganggap manajemen kinerja sebagai beban, namun sebaliknya menganggap
manajemen kinerja sebagai kebutuhan bagi sebuah perusahaan.
F. Manfaat Manajemen Kinerja
Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan organisasi.
Pencapaian tujuan organisasi menunjukkan hasil kerja/prestasi organsisasi dan
menunjukkan kinerja organisasi. Hasil kerja organisasi diperoleh dari
serangkaian aktivitas yang dijalankan. Aktivitas tersebut dapat berupa
pengelolaan sumberdaya organisasi maupun proses pelaksanaan kerja yang
diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk menjamin agar
aktivitas tersebut dapat mencapai hasil yang diharapkan, diperlukan upaya
manajemen dalam pelaksanaan aktivitasnya.
Dengan demikian, hakikat manajemen kinerja adalah bagaimana
mengelola seluruh kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya. Manajemen kinerja bukannya memberi manfaat kepada
organisasi saja tetapi juga kepada manajer dan individu. Bagi organisasi,
manfaat manajemen kinerja adalah menyesuaikan tujuan organisasi dengan tujuan
tim dan individu, memperbaiki kinerja,memotivasi pekerja, meningkatkan
komitmen, mendukung nilai-nilai inti, memperbaiki proses pelatihan dan
pengembangan, meningkatkan dasar ketrampilan, mengusahakan perbaikan dan
pengembangan berkelanjutan, mengusahakan basis perencanaan karier,
membantu menahan pekerja terampil agar tidak pindah, mendukung inisiatif
kualitas total dan pelayanan pelanggan, mendukung program perubahan budaya.
Bagi manajer, manfaat manajemen kinerja antara lain: mengupayakan
klarifikasi kinerja dan harapan perilaku, menawarkan peluang menggunakan waktu
secara berkualitas, memperbaiki kinerja tim dan individual, mengusahakan
penghargaan nonfinansial pada staf, membantu karyawan yang kinerjanya rendah,
digunakan untuk mengembangkan individu, mendukung kepemimpinan, proses motivasi
dan pengembangan tim, mengusahakan kerangka kerja untuk meninjau ulang kinerja
dan tingkat kompensasi.
Bagi individu, manfaat manajemen kinerja antara lain dalam bentuk:
memperjelas peran dan tujuan, mendorong dan mendukung untuk tampil baik,
membantu pengembangan kemampuan dan kinerja, peluang menggunakan waktu secara
berkualitas, dasar objektivitas dan kejujuran untuk mengukur kinerja, dan
memformulasi tujuan dan rencana perbaikan cara bekerja dikelola dan dijalankan.
Menurut Costello (1994) manajemen kinerja mendukung tujuan
menyeluruh organisasi dengan mengaitkan pekerjaan dari setiap pekerja dan
manajer pada misi keseluruhan dari unit kerjanya. Seberapa baik kita mengelola
kinerja bawahan akan secara langsung mempengaruhi tidak saja kinerja
masing-masing pekerja secara individu dan unit kerjanya, tetapi juga kinerja
seluruh organisasi.
Apabila pekerja telah memahami tentang apa yang diharapkan
dari mereka dan mendapat dukungan yang diperlukan untuk memberikan kontribusi
pada organisasi secara efisien dan produktif, pemahaman akan tujuan , harga
diri dan motivasinya akan meningkat. Dengan demikian, manajemen kinerja
memerlukan kerja sama, saling pengertian dan komunikasi secara terbuka antara
atasan dan bawahan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manajemen
kinerja didefenisikan oleh Bacal (1999) sebagai proses komunikasi yang
berkesinambungan yang dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan
atasan.
Jadi,
kesimpulan dari manajemen kinerja adalah kegiatan yang mengkaji ulang kinerja
secara berkesinambungan untuk meningkatkan dan mengembangkan kinerja lebih
lanjut
Tujuan
manajemen kinerja ada 3 macam, yaitu: tujuan strategik, tujuan administratif,
dan Tujuan Pengembangan. Prinsip-prinsp dasar manajemen kinerja adalah
kejujuran, Pelayanan, Tanggung jawab, Bermain, Rasa kasihan, Perumusan tujuan,
Konsensus dan kerja sama, Berkelanjutan, Komunikasi dua arah, Umpan balik. Manajemen kinerja juga memiliki
banyak manfaat sesuai dengan kedudukan masing masing, manajemen kinerja
bermanfaat untuk sang manajer, karyawan dan yang paling utama bermanfaat dalam
mencapai tujuan, visi, misi suatu organisasi.
B.
Saran
Pemakalah
menyarankan kepada para pembaca untuk membaca materi lain yang berkenaan
atau menyangkut materi ini. Karena, pemakalah hanya menyajikan materi yang
sesuai dengan ilmu yang dimiliki oleh pemakalah.
DAFTAR PUSTAKA
Erinie
Tisnawati , Pengantar Manajemen, Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2008
Agus
Dharma, Manajemen Supervisi,Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003
Irine Diana sari wijayanti, SE., MM, Manajemen,
yogyakarta: Mitra Cendikia Pres, 2008
CN Parkison, Manajemen Efektif, Semarang: Dahara Prize,
1986
Ismail Solihin, Pengantar Manajemen, Jakarta: Erlangga,
2009
Drs. H. Zasri M. Ali, MM, Dasar-Dasar Manajemen,
Pekanbaru: Suska Press, 2008
Prof Dr. Wibowo, S. E., M. Phil, manajemen kinerja edisi
kedua, Jakarta: Rajawali Pers, 2009
Ahmad Ibrahim, Manajemen Syari’ah, Jakarta: Rajawali
Pers, 2012
Dr. Mutiara S.
Panggabean, M. E, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bogor: Eghalia Indonesia, 2002
Dr. Surya Dharma MPA, Manajemen kinerja, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2005
Lebas, M , Performance measurement and performance
management, International Journal of Production
Economics, 1995
Herman Sofyandi, Manajemen Sumber Daya Manusia,
yogyakarta: Graha Ilmu, 2008
Dermawan Wibisono, ph. D, Manajemen kinerja, jakarta:
Erlangga
Suit, Yusuf dan Almasli, “Aspek
sikap mental dalam Manajemen Sumberdaya Manusia”, Ghalia Indonesia,1997.
Dr. H.B. Siswanto,
M.Si, Pengatar Manajemen,
[2] Agus Dharma,
Manajemen Supervisi,Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, H 1
[10] Prof Dr. Wibowo, S. E., M. Phil, manajemen kinerja edisi
kedua, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h. 2
[12] Dr. Mutiara S. Panggabean, M. E, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Bogor: Eghalia Indonesia, 2002, h. 13.
[15] Lebas, M , Performance measurement and performance
management, International Journal of Production Economics, 1995,
h. 1-3
[19] Suit, Yusuf dan
Almasli, “Aspek sikap mental dalam Manajemen Sumberdaya Manusia”, Ghalia
Indonesia,1997. H 89
Selayaknya manusia tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. begitu pula pembahasan di atas. saya sebagai penulis minta maaf atas segala kekurangan. apa yang tertulis di atas semoga bisa menjadi manfaat bagi pembaca sekalian.
terima kasih informasinya sangat bermanfaat
BalasHapusAsesmen kompetensi
Penilaian kinerja sdm
Penilaian kinerja karyawan
makasih yaah min
BalasHapuswoooooowwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww luar biasa
BalasHapus